Meski pasien yag meninggal akibat virus Corona baru terus bertambah, jumlah pasien yang sembuh juga tidak sedikit. Menurut data World Meters, hingga 10 Februari 2020, sebanyak 3.324 pasien juga dinyatakan telah sembuh dari virus menular tersebut.
Sebagian dari mereka telah berhasil melewati masa karantina dan diperbolehkan pulang. Pertanyaannya kemudian, mungkinkah mereka yang telah sembuh kembali terinfeksi?
Seperti dilansir dari World of Buzz, seorang dokter dari Rumah Sakit Chaoyang Beijing mengatakan pasien yang telah pulih dari virus dapat terinfeksi lagi bahkan setelah mereka dipulangkan.
Ia mengatakan bahwa pasien dapat mengalami gejala lagi dan menyarankan agar pasien dikarantina selama dua minggu setelah dipulangkan.
Dokter Tong menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, gejalanya sering muncul setelah tujuh hingga 14 hari setelah terinfeksi. Ini artinya ada kemungkinan bagi pasien untuk mengalami gejala lagi setelah dua minggu berhasil disembuhkan.
Oleh karena itu ia menayarankan bahwa pasien itu harus dikarantina dalam isolasi bahkan setelah dipulangkan. Tong juga menyebutkan bahwa dalam pengalamannya bekerja di garis terdepan selama wabah SARS, pasien hanya dipulangkan 21 hari setelah pulih.
Dia menunjukkan bahwa pasien yang pulang sering kembali ke masyarakat setelah pulih, yang bisa berbahaya karena mereka mungkin masih terinfeksi. Meski demikian, tingkat kematian akibat penyakit ini memang relatif rendah jika dibandingkan Sars dan Mers, yakni hanya sekitar 3 persen.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada tanggal 9 Februari 2020 tercatat 97 orang meninggal karena penyakit menular itu. Kejadian tersebut membuat total orang yang meninggal akibat virus corona bertambah menjadi 910.
Sementara itu, hingga 10 Februari 2020, 40.553 orang tercatat terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Sebanyak 6.494 di antaranya dalam kondisi kritis. Kabar baiknya, sebanyak 3.324 pasien juga dinyatakan telah sembuh.
Dengan total 910 kematian, jumlah korban meninggal akibat virus novel corona telah melampaui Mers yang tercatat menyebabkan 858 kematian pada 2012.
Sebelumnya, pada pada 8 Februari 2020, korban meninggal akibat virus corona juga telah telah melampaui SARS dengan korban akhir 774 kematian pada tahun 2003. {viva}