PKS Minta Penyebab Radiasi Nuklir di Serpong Diusut Tuntas

Tifatul Sembiring

Terpaparnya radioaktif di Kompleks Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, mengundang perhatian pelbagai kalangan.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan lokasi yang terpapar radiasi nuklir itu berada di tanah kosong dekat lapangan voli Blok J di perumahan tersebut.

Atas temuan itu, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, meminta agar pemerintah mengusut tuntas masalah tersebut.

“Ini tidak mungkin bahan radioaktif itu jalan sendiri. Aparat harus mencari siapa oknum yang membuang atau membawa zat radioaktif itu,” kata Tifatul, Sabtu (15/2) di Jakarta.

Dalam pandangan Tifatul, pengungkapan kasus orang yang diduga membuang zat radioaktif semabarangan itu amat diperlukan. Dari sinilah persoalan radiasi zat berbahaya tersebut dapat terungkap.

Dia menduga, kemungkinan besar ada unsur kelalaian sehingga menyebabkan konndisi yang bisa membahayaakan warga sekitarnya. “Bisa jadi ini limbah radioaktif dan dibuang sembarangan. Mungkin juga bahan radioaktif itu dibuang sembarangan lalu bocor,” tuturnya.

Menurut warga di Kompleks Perumahan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Suhartanto, lokasi reaktor nuklir ada di kawasan Perkantoran Puspiptek. Lokasi ini berada di seberang Kompleks Perumahan Puspiptek.

Sedangkan lokasi yang terpapar radioaktif, ujar Suhartanto, berjarak sekitar 3 km dari Kompleks Perumahan Puspiptek Serpong.

“Kata teman yang tinggal di situ, lokasi yang terpapar radioaktif itu tanah kosong di pinggir jalan yang menuju arah Pasar Serpong. Tapi saya dengar sudah ditangani dan ukuran terpaparnya sudah turun setelah sumbernya diambil,” ungkapnya.

Lokasi yang terpapar itu langsung diberi garis pembatas oleh Bapeten supaya warga tidak mendekati wilayah tersebut. Bapeten pun kemarin lalu mengambil tanah dan dilakukan analisis. Sumber paparan dipastikan dari serpihan radioaktif.

“Serpihan sudah kita angkat.Setelah kami petakan lagi, laju paparan radioaktif mengalami penurunan. Namun secara umum masih di bawah normal,” kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan. {indonesianinside}