News  

Batal Jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati?

Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengaku telah dikhianati oleh rekan-rekan di koalisi Pakatan Harapan (PH). Pernyataan itu dilontarkan Anwar di kediamannya di Bukit Segambut, Minggu (23/2/2020) waktu setempat seperti dikutip Malaysia Kini, Senin (24/2/2020).

Pernyataan tersebut muncul bersamaan dengan desas-desus yang berkembang akan ada koalisi penguasa baru yang terdiri dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan). Apalagi, menurut Anwar, koalisi itu juga melibatkan wakilnya, Mohamed Azmin Ali.

“Kami terkejut dengan hal tersebut, itu adalah pengkhianatan karena ada janji (untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dari PM Mahathir Mohamad),” katanya.

“Meskipun tidak ada pengumuman malam ini, tetapi dari informasi yang saya himpun, upaya ini sedang berlangsung,” lanjut Anwar.

Kemarin, banyak pertemuan yang dilakukan oleh anggota koalisi tersebut. Dimulai dengan anggota parlemen PKR yang bertemu dengan faksi Azmin di Hotel Sheraton di Petaling Jaya.

Di Hotel Ritz Carlton di Kuala Lumpur, para pemimpin GPS yang dipimpin oleh Abang Johari Openg, sudah mulai berkumpul sejak Minggu sore dan kemudian bergabung dengan Presiden Warisan, Mohd Shafie Apdal.

Selanjutnya para pemimpin UMNO, yang mengadakan pertemuan dengan PAS di Janda Baik, Pahang pada paginya, juga mulai bergegas kembali ke markas UMNO di Putra World Trade Center di Kuala Lumpur.

Pertemuan antara Azmin, Shafie, Presiden Bersatu Muhyiddin Yassin, presiden Umno Ahmad Zahid Hamidi, Presiden GPS Abang Johari Openg dan Presiden PAS Abdul Hadi Awang diyakini telah melakukan audiensi dengan Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara di Kuala Lumpur.

Tidak jelas apa hasil dari pertemuan tersebut. Akan tetapi para pemimpin partai tersebut memutuskan untuk tidak membuat pengumuman. Namun, Sekretaris Jenderal Umno Annuar Musa, menyatakan Pakatan Harapan akan bubar dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, Pakatan Harapan sukses memenangkan Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Selaku pemimpin oposisi kala itu, Mahathir mengklaim hanya akan menjabat selama dua tahun.

“Saya tidak bisa bertahan sangat lama. Paling tidak, saya bisa bertahan selama dua tahun,” kata Mahathir pada Selasa (8/5/2018) dikutip dari CNBCIndonesia

Beberapa hari lalu, Dewan Presiden Pakatan Harapan sudah bertemu untuk menyelesaikan perincian peralihan kekuasaan antara Mahathir dan Anwar. Setelah pertemuan itu, Mahathir menegaskan akan mundur setelah pertemuan puncak APEC di Malaysia pada November mendatang.