News  

Abaikan Wabah Corona, Sejumlah Pejabat BUMD Cianjur Plesiran ke Eropa

Sejumlah pejabat teras Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengambil cuti dan berlibur ke sejumlah negara di Eropa.

Semula mereka akan melaksanakan umrah, karena ada kebijakan penundaan sementara ibadah umrah oleh pemerintah Arab Saudi, mereka pun mengalihkan liburan selama masa cuti keliling Eropa.

Padahal, di sisi lain, Pelaksana Tugas Bupati Cianjur Herman Suherman, telah melarang para pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur termasuk pegawai BUMD, bepergian ke luar daerah bahkan ke luar negeri menyusul mewabahnya virus korona (Covid-19).

Terkait ini, Direktur Teknik Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Syamsul Hadi, mengaku tak tahu persis negara mana saja yang dikunjungi para pejabat teras Perumdam Tirta Mukti. Hanya sepengetahuannya, mereka sedang mengambil cuti.

“Iya, memang sedang cuti. Perkara berangkat ke mananya, saya tidak tahu persis,” kilah Hadi, Selasa (17/3).

Hadi juga mengatakan tak mengetahui persis proses cuti. Biasanya, proses cuti pegawai BUMD diketahui Kepala Daerah ataupun Dewan Pengawas.Cuti pegawai setiap tahun diberikan selama 14 hari. Namun menurut informasi, mereka mengambil cuti selama 9 hari.

Dari informasi beredar, pejabat teras di lingkungan Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur yang sedang mengambil cuti di antaranya Direktur Utama, Direktur Umum, Kepala Bagian Produksi, Kasubbag Kas, dan seorang staf Bagian Produksi.

Mereka berangkat pada 13 Maret lalu. Sesuai jadwal, mereka akan tiba di Indonesia pada 23 Maret. “Tapi kabarnya akan dipercepat kepulangan ke Indonesia. Kabarnya akan pulang pada tanggal 19 Maret,” ungkap Hadi.

Plt Bupati Cianjur Herman Suherman membela anak buahnya, menurut Herman, keberangkatan mereka ke luar negeri jauh sebelum menyebarnya virus korona di Indonesia. Padahal WHO telah mengumumkan virus korona menjadi wabah global awal Maret.

“Jadi, itu kan sebelum ada kejadian luar biasa seperti ini. Mulai sekarang hingga ke depan, sebelum ada pemberitahuan kondisinya seperti apa dari pemerintah pusat, saya imbau agar para pejabat diam di tempat saja,” dalih Herman. [mediaindonesia]