Syahidnya Muslim Yang Meninggal Karena Virus Corona

Dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Hafshah binti Sirin yang menceritakan shahabat Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah bersabda: “Orang yang mati karena wabah (thaun) adalah mati Syahid.”

Orang yang mati Syahid itu ada tiga macam:
Pertama, orang yang mati Syahid di dunia dan di akhirat, yaitu seorang yang terbunuh dalam peperangan di jalan Allah dengan ikhlas.

Kedua, orang yang mati Syahid di dunia saja, yaitu seorang yang mati di medan perang karena riya’ ingin mendapatkan pujian.

Ketiga, orang yang mati Syahid di akhirat saja, yaitu seorang yang disaksikan oleh syariat sebagai seorang yang mati Syahid, tapi tetap diberlakukan semua hukum di dunia, seperti seorang yang mati karena tenggelam atau terbakar, atau karena sakit di bagian perutnya, termasuk karena mati akibat wabah virus Corona.

Adapun berikut ini cara menyikapi virus Corona yang sedang mewabah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kamu memasukinya. Tapi jika terjadi wabah itu di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR. Bukhari).

Menjaga diri agar tidak terkena wabah Corona adalah perintah syariat. Demikian juga ikhiyar lockdown, meningkatkan daya kekebalan tubuh sesuai anjuran dokter (thabib), serta berobat saat terjangkit virus Corona termasuk perintah syariat.

Namun bersabar dan ikhlas andaikata terjangkit virus Corona hingga meninggal dunia, termasuk dapat meninggikan derajat seorang muslim di hadapan Allah hingga dicatat sebagai mati Syahid.

K.H. Luthfi Bashori [sumber]