Dampak Corona, Mekkah Bak Kota Mati Masjidil Haram Sepi

Salah satu buntut penyebaran virus corona adalah ditutupnya Arab Saudi, dari berbagai peziarah dari seluruh dunia. Tidak terkecuali Masjidil Haram, di mana Kabah berada yang merupakan kiblat umat Islam dunia.

Sejak ditangguhkannya umrah, Kota Mekkah kini terlihat sepi. Bahkan bagaikan kota mati. Meskipun masih ada orang yang salat di Masjidil Haram, jumlahnya sangat dibatasi oleh otoritas setempat.

Hal ini juga terlihat dalam sebuah video yang diunggah oleh salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi. Di mana di Kota Mekkah kini sangat sepi, bahkan supir taksi pun menangis. Seperti apa suasana di sana?

Salah satu TKI yang juga Vlogger, Alman Mulyana memvideokan bagaimana kondisi Kota Mekah saat ini. Di mana hampir semua sendi kehidupan lumpuh, dan wargnya dihimbau untuk tidak beraktivitas di luar ruangan.

Bahkan untuk salat pun, agar dikerjakan di rumah setelah diberlakukannya lockdown bagi pendudukan Mekkah. “Pemandangan yang sangat langka kita berjalan diatas jalan layang”,” ucap Alman.

Pemandangan di Mekkah juga sangat jarang terjadi, setelah jamaah umrah dilarang masuk ke Saudi Arabia. Supir taksi pun banyak yang kesulitan mencari penumpang, apalagi jika mereka harus menyetor uang kepada pemiliknya.

“Astaghfirullahaladzim, tadi saya naik taksi, itu tukang taksi hampir nangis ke saya. Dia mau dibayar 2 Real saking nggak dapat penumpang,” tambahnya.

Tetapi, biasanya setelah adzan Isya, biasanya akan sedikit terlihat keramaian. Dan setelah jam 10 malam waktu setempat, akan terlihat sepi kembali. Padahal biasanya, jalanan sangat ramai oleh orang-orang yang sedang melakukan ibadah umrah.

Kemungkinan penutupan sementara ini akan berlangsung selama 4 bulan menurut Alman. “4 bulan lagi waktunya bukan waktu yang sebentar,” tukasnya.

Namun ia berharap, semoga tidak berlangsung lama penutupan yang dilakukan pemerintah Saudi Arabia. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan dan dilanjutkan dengan musim Haji.

Semoga kita semua dilindungi dari virus corona yang penyebarannya kian masif, terutama di negeri kita tercinta, Indonesia.