News  

Cegah Corona, BI Pastikan Uang di Semua ATM Baru dan Bersih

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya selalu menjaga kebersihan uang yang beredar di masyarakat. Hal ini guna menghindari penyebaran virus corona atau COVID-19 melalui perantaraan uang. Bahkan sejak Maret 2020, BI telah mengarantina uang yang disetorkan oleh perbankan.

Saat memberikan keterangan pada Kamis (26/3/2020) di Jakarta, Perry menegaskan pihaknya telah bekerja sama dengan perbankan dan asosiasi sistem pembayaran guna mengganti uang yang ada di mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Semua uang di ATM dipastikan dalam kondisi baru.

Perry menyebut BI telah menginstruksikan 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia guna memastikan keamanan uang yang beredar di masyarakat.

Penyandan gelar Ph.D bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat (AS) itu menyarankan masyarakat mengurangi penggunaan uang dalam bentuk fisik.

Menurut Perry, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai beralih menggunakan transaksi digital. Mengurangi penggunaan uang dalam bentuk fisik diharapkan bisa menekan penyebaran virus corona.

Terlebih saat ini pemerintah menganjurkan pembatasan aktivitas di luar rumah. Para karyawan disarankan melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH). Dalam kondisi seperti ini, transaksi non tunai dirasa lebih murah, cepat, dan efisien.

Perry menjelaskan, transaksi digital yang digunakan bisa dalam bentuk mobile bangking atau uang elektronik. Tak lupa, Perry mengingarkan masyarakat menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS), yakni metode transaksi pembayaran menggunakan scan kode QR. Namun QR yang digunakan harus dipastikan telah mendapat standarisasi dari BI sehingga seluruh pengguna aplikasi yang menyediakan pembayaran QR dapat bertransaksi di seluruh merchant.

Meski demikian, Perry memastikan ketersediaan uang di Indonesia cukup hingga enam bulan ke depan. Selain itu stok uang tunai yang berada di bank sentral yang akan diedarkan ke masyarakat juga dalam kondisi cukup.

Kurang lebih nilainya menurut Perry sekitar Rp450 triliun. Itulah sebabnya Perry meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi uang yang beredar.