Olimpiade 2020 Ditunda, Malaysia Gagal Rekrut Rexy Mainaky

Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dikabarkan sempat serius mendekati dua pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky dan Rony Agustinus. BAM sedang mencari pelatih untuk memperkuat tim nasional bulutangkis senior dan junior.

Keinginan BAM menggaet dua pelatih asal Indonesia terganjal penundaan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tahun depan. Seperti dikutip dari The Star, Senin (13/4/2020).

Rexy Mainaky maupun Rony Agustinus tak bisa memberikan komitmen apa pun karena Thailand dan Vietnam ingin mereka melanjutkan tugasnya hingga Olimpiade tahun depan.

Artinya, Rexy maupun Rony kemungkinan baru bisa membuka pintu negosiasi setelah Olimpiade tahun depan, yang rencananya digelar pada 23 Juli 2021.

Rexy bukan sosok yang asing bagi tim bulutangkis Malaysia. Dia pernah menangani sektor ganda putra Malaysai selama 7,5 tahun sebelum hengkang pada 2012. Saat ini, Rexy menangani tim bulutangkis Thailand sebagai pelatih kepala.

Prestasi Rexy Mainaky bersama Thailand cukup impresif. Pengoleksi emas Olimpiade Atalanta 1996 bersama tersebut berhasil membangkitkan prestasi bulutangkis Thailand.

Tim bulutangkis Thailand tampil mengesankan pada SEA Games 2017 dan 2019, terutama di sektor putri.

Thailand kini juga memiliki bintang dunia di sejumlah sektor, antara lain Ratchanok Intanon (ranking 5 dunia) dan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (ganda campuran peringkat 3 dunia).

Rony Juga Bukan Sosok Asing bagi Malaysia

Sama seperti Rexy, Rony juga bukan sosok asing bagi tim bulutangkis Malaysia. Dia pernah menjadi pelatih tunggal putri timnas bulutangkis Malaysia selama empat tahun.

Rony meninggalkan Malaysia pada Desember 2018. Dia memilih menjajal tantangan baru menangani tim bulutangkis Vietnam.

Saat ini, BAM memiliki direktur pelatih, yaitu Wong Choong Hann. Adapun susunan pelatih yaitu Hendrawan dan Indra Wijaya (tunggal putra); Paulus Firman, Vountus Indra Mawan dan Hoon Thien How (ganda putra);

Datuk Tey Seu Bock and Loh Wei Sheng (tunggal putri); Rosman Razak and Wong Pei Tty (ganda putri); Chin Ee Hui dan Teo Kok Siang (ganda campuran). {bola}