News  

Pandemi COVID-19, MUI Minta Umat Islam Bantu Tetangga Fakir Miskin

Selama pandemi covid-19 berlangsung, Majelis Ulama Indonesia mengimbau masyarakat untuk saling tolong-menolong, terutama terhadap tetangga yang masuk glongan fakir miskin.

Sekretraris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan, imbauan itu diserukan mengingat wabah covid-19 punya dampak ke perekonomian keluarga. Hal itu terbukti dari banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa kalangan pekerja selama pandemi covid-19.

Menurutnya, tetangga harus menjadi bagian penting dalam penanganan covid-19, sesuai dengan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW untuk membantu tetangga yang kesusahan..

“Meskipun kita sudah sepuluh kali naik haji kalaau membiarkan tetangga kelaparan, kita belum dikatakan beriman dengan baik, bagaimana mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, ” kata Anwar pada Diskusi MUI Dakwah Online, di Jakarta Kamis (16/4).

Tetangga, lanjut Anwar merupakan terjalin hubungan yang semakin baik dan saling menguatkan di tengah bencana yang sedang terjadi.

“Dengan sistem seperti itu, akan terjadi personal contact atau silaturahmi yang bagus antara satu orang dengan orang lain,” ujarnya.

Di tingkat lingkungan yang lebih besar, setiap Rukun Tetangga (RT) bisa berinisiatif menghimpun zakat, infak, sedekah dari penduduk untuk dibagikan kepada keluarga yang tidak mampu.

“Misalnya saya akan membayar infak sedakah untuk tetangga saya melalui lembaga amil zakat, tetapi oleh lembaga amil zakat dibagi ke tempat lain, ini menjadi bermasalah, maka harus ada orang yang memungut zakat di tingkat RT lalu kepada penduduk di RT itu dibagikan,” paparnya.

Dengan langkah terkoordinasi itu, akan cepat menolong tetangga yang kesusahan. Selain itu, pihak RT juga bisa sigap memberikan daftar penerima bantuan jika ada donatur dari luar lingkungan yang ingin membantu.

“Sementara perut seseorang setiap hari harus diisi, jika tidak, bagi yang punya perut akan merugikan diri sendiri ataupun orang lain,” pungkas Anwar yang juga Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah. {mediaindonesia}