News  

Heboh! 23 Rakaat Shalat Tarawih di Indramayu, Dilaksanakan Hanya 7 Menit

Umumnya pelaksanaan salat tarawih akan berlangsung selama kurang lebih 1 jam bahkan lebih. Terlebih jika rakaat yang dipakai mencapai 23 rakaat.

Namun hal yang berbeda justru terjadi wilayah Kabupaten Indramayu, tepatnya di Masjid Pondok Pesantren Alqur’aniyah Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pelaksanaan salat tarawih di masjid tersebut dilaksanakan sebanyak 23 rakaat dan dikerjakan dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 7 menit saja.

Sudah Berlangsung Selama 10 Tahun

Dilansir dari Liputan6, pelaksanaan salat tarawih di wilayah Indramayu tersebut diketahui sudah secara rutin dilaksanakan selama 10 tahun. Biasanya Salat Tarawih akan dilangsungkan setelah pelaksanaan salat isya berlangsung.

“Iya kami memang setiap tahun di bulan Ramadan selalu melaksanakan Tarawih tercepat,” kata tokoh masyarakat setempat, Azun Mauzun, pada Ramadan tahun lalu (Selasa, 7 Mei 2019).

Tidak Pernah Lebih dari 10 Menit

Menurut Azun, salah seorang pemuda setempat yang biasa memimpin salat tarawih selama ini mengunkapkan jika dalam pelaksanaanya memang tidak pernah lebih dari 10 menit.

Menurutnya, terkadang lebih cepat menjadi 6 menit atau 7 menit. “Kadang enam menit kadang lebih tapi tidak kurang dari 10 menit,” kata Azun.

Mengajak Kaum Muda Agar Tertarik Salat Tarawih

Azun menambahkan jika pelaksanaan Tarawih dengan waktu singkat itu Ia lakukan agar para pemuda setempat tertarik untuk ikut melaksanakan salat yang hanya dilakukan selama bulan Ramadan tersebut.

Menurutnya, tantangan untuk mengajak para pemuda di Desa Dukuhjati untuk melaksanakan Tarawih merupakan tantangan, mengingat banyak pemuda yang saat itu enggan untuk Tarawih dan memilih berkumpul di tempat tempat nongkrong seperti warung.

Azun memaparkan, rata-rata pemuda desa merasa malu Ketika harus bertemu dengan orang tua mereka di masjid, sehingga lebih memilih untuk tidak ikut Salat Tarawih.

“Kami sudah bolak balik mengajak ikut Tarawih tapi tetap tidak mau akhirnya kami tawarkan salat tarawih tercepat di tempat khusus dan Alhamdulillah mau bahkan sudah mulai mengkaji kitab kuning. Makanya Tarawih kilat ini banyak salah tafsir karena khusus untuk anak muda semua,” kata dia.

Menjadi Pusat Perkumpulan Baru Anak Muda

Azun menambahkan jika upayanya untuk mengajak anak muda dalam meramaikan masjid selama Ramadan memang butuh waktu yang lama. Namun saat ini para pemuda sudah tertarik.

Bahkan selain melaksanakan salat banyak para pemuda setempat juga yang ikut memperdaam agama dengan membaca Al Quran hingga Kitab Kuning.

Saat Ramadan seperti saat ini tutur Azun, sudah mulai banyak para pemuda yang datang ke masjid sehingga masjid sudah semakin ramai dan bisa dikatakan sebagai tempat berkumpul baru.

“Ya setidaknya bisa menjaga perilaku mereka terutama perilaku yang dianggap kurang berkenan. Arah positifnya banyak jadi kita bukan tanpa alasan dan tujuan menggelar salat Tarawih tercepat ini,” ujar dia.

Menjadi Solusi Bagi Yang Memiliki Waktu Sempit

Salat dengan waktu singkat juga sangat membantu bagi masyarakat setempat yang memiliki kesibukan luar biasa. Sehingga banyak masyarakat yang bisa kembali beraktivitas dengan waktu yang relatif lebih cepat setelah melaksanakan salat di Masjid Alqur’aniyah Desa Dukuhjati tersebut. {merdeka}