News  

Sering Kumpulkan Massa, Bupati Banyuwangi Dikritik HMI dan Gerindra

Pemerintah menghimbau masyarakat melakukan social standing, yaitu menjaga jarak mengurangi aktifitas di luar rumah sebagai upaya penyebaran virus corona di indonesia.

Bahkan Kapolri Jendral Idham Aziz langsung mengeluarkan Maklumat Kapolri bernomor Mak/2/III/2020 pada 19 Maret 2020 yang menginstruksikan untuk mengerahkan pasukannya guna menindaklanjuti arahan presiden Jokowi tersebut.

Namun, Himbauan maupun maklumat dari Kapolri itu sepertinya tidak berlaku buat Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

“Apa karena bupati ketua gugus tugas covid-19 Sehingga boleh mengumpulkan massa, walau pakai jarak atau social standing” Ujar Ketua HMI Cabang Banyuwangi, Untung Aprilianto.

Untung mengkritik langkah bupati Anas ini, mengingat kalau melihat undangan dan acaranya juga gak penting penting banget.

“Sebagai contoh, beberapa hari lalu di kecamatan Glenmor dan Tegalsari hanya pembagian sembako, masker serta buka bersama. Lalu, hari ini di kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Kabat pun juga hampir sama yakni sosialisai bantuan ke forpimka, tokoh masyarakat dan steakholder terkait.” lanjut Untung.

Menurut Untung, itu tidak harus dihadiri bupati karena bisa diwakili pejabat setempat. “Apa bupati tidak percaya dengan bawahannya atau ada maksud lain? Dan acara tersebut tidak harus semua menghadirkan orang banyak, walau tetap memakai jarak (Social Standing).” ungkap Untung.

“Belum lagi kegiatan-kegiatan buka bersama di pendopo, sekali lagi urgensinya itu apa?” ucap Untung.

Sementara H Naufal Badri Ketua Fraksi Gerinda DPRD Banyuwangi, Menilai sikap bupati ini udah kayak bukan ketua gugus tugas covid-19.

“Sepertinya malah terkesan memanfaatkan pandemik ini untuk kepentingan politiknya, dalam hal ini bisa jadi untuk pilkada nanti karena istrinya juga mau nyalon.” tutur Naufal.

Harusnya, menurut Naufal, karena namanya itu aturan atau himbauan dari pusat sebaiknya harus dilaksanakan.

“Untuk pembagian baksos bisa bawahannya yang melakukan, bupati tinggal memantau saja. Tidak harus mengumpulkan massa, kok sepertinya bupati panik ini. ” pungkas Naufal.