Tekno  

Dukung Digitalisasi UMKM, Facebook dan Paypal Guyur Dana Investasi ke Gojek

Gojek mengumumkan bahwa Facebook dan PayPal resmi mengguyurkan dana investasi perusahaan itu, Rabu (3/6).

Gojek adalah perusahaan Indonesia pertama yang menerima investasi dari Facebook, seiring dengan keinginan Facebook menciptakan peluang bagi dunia bisnis di Indonesia, termasuk melalui layanan pesan instan yang sudah digunakan secara luas yakni Whatsapp.

Facebook dan Paypal masuk sebagai investor dalam penggalangan pendanaan seri F Gojek. Bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor, menyusul Google dan Tencent yang sudah lebih dulu menaruh investasi. Tidak disebutkan berapa nilai investasi Paypal dan Facebook.

Pendanaan seri F Gojek telah dimulai sejak 30 Oktober 2018. Terahir, putaran pendanaan ini mendapat kucuran dana US$1,2 miliar pada 10 Maret 2020.

Saat itu, pendanaan ini dipimpin oleh Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Motors, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Visa, seperti dilansir dari laman Crunchbase.

Google dan Tencent pun kembali menambah investasi mereka dalam putaran pendanaan yang sama. Sehingga dalam putaran pendanaan kali ini, Gojek berhasil menggaet pendanaan dari Facebook, Paypal, Google, dan Tencent.

Investasi kali ini disebut akan digunakan untuk mendukung Gojek melakukan ekspansi ekonomi digital di Asia Tenggara. Sehingga, sebagian besar uang itu akan digunakan untuk pengembangan layanan pembayaran dan keuangan. Saat ini layanan pembayaran dan keuangan Gojek adalah Gopay.

“Sumber daya perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia ini akan…mendorong adopsi sistem pembayaran digital…di Indonesia dan Asia Tenggara,” seperti tertulis dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com.

Menurut Gojek, pendanaan oleh Facebook, PayPal, Google, Tencent dan perusahaan-perusahaan global lainnya akan mendukung lebih banyak UMKM menuju digitalisasi.

“Bergabungnya Facebook, PayPal, Google dan Tencent merupakan pengakuan (bagi Gojek),” jelas Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo.

Gojek sendiri akan menyasar penggunaan pembayaran digital untuk usaha kecil dan menengah yang beroperasi di toko-toko pinggir jalan hingga bisnis berskala besar yang ingin memperkuat infrastruktur pembayaran digital mereka.

“Sejak berdiri, sepanjang perjalanannya Gojek selalu berkaitan dengan mendukung pertumbuhan UMKM dan ini selalu menjadi perhatian kami,” tutur Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi.

Sejak diluncurkan pada 2015, Gojek telah berhasil membantu ratusan ribu merchant untuk melakukan digitalisasi dan memberikan mereka akses kepada lebih dari 170 juta pengguna Gojek di  seluruh Asia Tenggara.

Layanan pembayaran digital Gojek memfasilitasi miliaran transaksi setiap tahun dan merupakan layanan dompet digital terbesar di Indonesia.

Sebagian besar dari pencapaian ini adalah kontribusi dari GoFood, layanan antar makanan terbesar di Indonesia dan perluasan cakupan layanan GoPay di sektor lain di dalam maupun di luar ekosistem Gojek. {CNN}