News  

Ini Alasan Bamsoet Lebih Suka Gaya Hidup Baru Daripada New Normal

Salah satu organisasi Tri Karya pendiri Partai Golkar hari ini menyelenggarakan halal bi halal. Halal bi halal ini dihadiri oleh Waketum Depinas SOKSI Bambang Soesatyo dan Ahmadi Noor Supit, selain itu juga dihadiri oleh Ketua Umum Baladhika Karya, Novel Saleh Hilabi dan petinggi SOKSI lainnya.

Dalam kesempat ini, Waketum Depinas SOKSI, Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet menyambut baik inisiasi silaturahim secara virtual ini. Ia menyampaikan tekhnologi nyatanya bisa menyatukan kita.

“Kita harus bersyukur, hari ini kita tetap bisa bersilaturahim. Karena sudah menjadi kebiasaan dari Depinas SOKSI kalau setelah Ramadhan kita adakan halal bihalal,” ujar Bamsoet (8/6/2020)

“Tapi berkat tekhnologi, kebiasaan itu tidak hilang. Kita masih tetap bisa bersilaturahim meski kondisi sedang berada di masa pandemi. Jadi, kita hari ini high tech namun low touch,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang Soesatyo turut menyinggung mengenai kebijakan New Normal yang sedang didengungkan pemerintah. Bamsoet tidak terlalu menyetujui mengenai diksi tersebut. Ia pun lebih memilih menggunakan diksi gaya hidup baru.

“Di penghujung berakhirnya masa PSBB, ini masa transisi menuju gaya hidup baru. Saya lebih suka menyebut seperti itu. Gaya hidup baru suka atau tidak suka akan kita lakukan, kita harus berdampingan dengan kondisi seperti ini. berdampingan dengan pandemi, tetapi tetap mementingkan berbagai aspek penting dalam kehidupan,” jelasnya.

Kedua aspek yang dimaksud Bamsoet adalah, aspek kesehatan dan aspek ekonomi. Aspek kesehatan dan ekonomi menjadi fundamental kehidupan masyarakat. Namun karena pandemi, ini bisa menjadi ancaman yang nyata. Oleh sebab itu, tidak ada kenormalan baru, melainkan gaya hidup baru.

“Gaya hidup baru ini akan membuat pergerakan masyarakat terbatas, begitu juga dengan negara-negara, ada deglobalisasi. Interaksi antar negara menjadi terbatas, kegiatan perdagangan juga demikian. Tapi hikmahnya, kita tetap berharap bisa memunculkan kemandirian bangsa,” papar Bamsoet.

Ia kemudian menjelaskan bahwa gaya hidup baru bisa menjadi sebuah peluang. Kader SOKSI dan masyarakat Indonesia pada umumnya bisa beradaptasi sekaligus berinovasi dengan hal ini. Ia pun berharap, segenap kader SOKSI di seluruh Indonesia dapat terus memberikan sumbangsihnya terhadap masyarakat.

“Saya harap kehadiran soksi dapat bantu masyarakat, bahu membahu, dan gotong royong menghadapi kondisi ini. Pandemi tidak boleh jadi halangan,” pungkas Bamsoet.