News  

Pencurian Ikan Marak, Bakamla: Indonesia Terancam Tak Nikmati Sumber Daya Laut Natuna

Maraknya praktik pencurian ikan tau IUU Fishing membuat negara-negara maritim berpotensi kehilangan sumber daya lautnya. Ancaman tersebut juga dihadapi Indonesia sebagai kepulauan terbesar di dunia.
Kepala Bakamla, Laksamana Madya Aan Kurnia, mengatakan persoalan tersebut saat ini tengah terjadi di Laut Natuna Utara. Menurut dia, jika tak diselesaikan secepatnya bisa menjadi ancaman serius.
“Sumber daya perikanan di Laut Natuna Utara berpotensi besar untuk tidak dinikmati oleh Indonesia,” kata Aan, Rabu (10/6).
Dia menjelaskan, masalah tersebut terutama disebabkan maraknya praktik illegal fishing di salah satu wilayah ZEE Indonesia. Ketidakhadiran kapal nelayan Indonesia juga membuat persoalan semakin kompleks.
“Kapal ikan Indonesia yang berasal dari Natuna tidak memiliki kapasitas yang mumpuni untuk melakukan eksploitasi perikanan di LNU,” sebutnya. 
“Rata-rata kapal ikan lokal dari Natuna berukuran kecil sekitar 5-10 GT dan menangkap ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat nelayan setempat,” jelasnya lagi.
Atas dasar itu, dia menekankan langkah memaksimalkan menghadirkan kapal ikan Indonesia di sekitar perairan Natuna penting untuk dilakukan.
“Selain itu, perlu strategi serta tata kelola dan kolaborasi untuk mendorong peningkatan kehadiran simbol-simbol negara berupa aparat penegak hukum di Laut Natuna Utara,” ujarnya. {kumparan}