News  

Heroin Kembali Muncul di Jakarta, Polda Metro Jaya Lakukan Penelusuran

Barang bukti narkoba hasil pengungkapan kasus dalam dua bulan Operasi Nila Jaya, Mei hingga Juni 2025. (IST)

Ditresnarkoba Polda Metro Jaya saat ini tengah fokus memburu pemasok narkoba langka jenis heroin yang berhasil masuk ke Jakarta. Hal itu terungkap dari hasil pengungkapan kasus dalam dua bulan Operasi Nila Jaya, Mei hingga Juni 2025.

“Ini masih kita kembangkan karena ini barang yang jarang ada di wilayah hukum Jakarta,” kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Ahmad David, saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

David mengakui, barang haram jenis heroin ini dipastikan berasal dari luar Indonesia. Karena itu, penyelidikan terhadap jalur pemasoknya dilakukan dengan menyisir beberapa negara yang diduga menjadi produsen utama.

“Heroin ini, rekan-rekan ketahui, diproduksi di kawasan Amerika Latin dan Asia Tenggara, khususnya ‘Golden Triangle’  Thailand, Laos, dan Myanmar,” jelasnya.

Sementara itu, untuk kasus yang berhasil diungkap oleh jajarannya, David menyebut bahwa penangkapan dilakukan terhadap pelaku dengan barang bukti 1,5 kilogram heroin, yang ditemukan pada Juni lalu dan disembunyikan di dalam sebuah mobil.

“Modusnya cukup menarik. Pelaku mengelabui aparat dengan menyembunyikan barang bukti di dalam kompartemen pintu mobil. Heroin itu diangkut dari Pekanbaru dan kemudian dijemput oleh kurir atas perintah seseorang, dan berhasil kita amankan,” paparnya.

“Rekan-rekan perlu tahu, heroin ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Baik paru-paru, jantung, maupun organ vital lainnya seperti hati. Penggunaan bisa mengakibatkan kematian,” sambung David.

Meski heroin sempat tak terlihat dalam peredaran, pengungkapan ini menunjukkan bahwa masih banyak jaringan pengedar narkoba yang aktif di Indonesia. Menurut David, gembong narkoba seperti Fredy Pratama bukan satu-satunya pelaku besar.

“Jaringan yang ada saat ini cukup banyak. Tidak hanya satu seperti kemarin Fredy. Fredy hilang, nanti akan muncul lagi. Karena narkotika ini bisnis ilegal yang sangat menggairahkan. Permintaan tinggi, biaya produksi kecil, tapi harga jual sangat besar,” bebernya.

Adapun pengungkapan ini merupakan bagian dari capaian besar jajaran Polda Metro Jaya dalam Operasi Nila Jaya. Dari Mei hingga Juni 2025, tercatat 1.672 tersangka diamankan atau rata-rata 27 orang per hari.

Selain heroin seberat 1,5 kilogram, barang bukti lainnya yang berhasil diamankan antara lain:

  • Ganja: 179,19 kilogram
  • Sabu: 33,15 kilogram
  • Ekstasi: 16.793 butir
  • Tembakau sintetis: 4,52 kilogram
  • Obat berbahaya: 196.327 butir
  • Liquid THC: 2.360 mililiter
  • Ketamine (prekursor narkoba): 2,87 kilogram
  • Serbuk sinte: 7,86 kilogram
  • Kokain: 1,48 gram

“Tolong sampaikan kepada keluarga kita semua ya, bahwa narkoba ini sangat berbahaya. Baik dari segi kesehatan fisik, psikis, maupun mental. Sebanyak 55% kematian disebabkan oleh penggunaan narkotika,” tutup David. (Sumber)