Pengamat sepak bola asal Solo, Aris Budi Sulistyo menyarankan PSSI dan Shin Tae-yong duduk bersama untuk menyelesaikan konflik.
“Seharusnya perlu duduk bersama dulu, jangan sama-sama menunjukkan egonya. Selama masih bisa diselesaikan bersama coba dicarikan solusinya dulu. Pekerjaan baru dimulai kok sudah seperti ini,” terangnya kepada Bola.com, Sabtu (20/6/2020).
Aris tak menyalahkan sikap PSSI sebagai induk organisasi tertinggi. Ia menilai Shin Tae-yong juga harus mau mendapat kritikan, terutama mengenai kultur masyarakat dan sepak bola Indonesia.
“Shin Tae-yong sudah diberikan tanggung jawabnya. Sudah dibayar mahal harus membuktikan. Dia juga jadi tahu inilah potensi sepak bola Indonesia,” ungkapnya.
“Sekadar warning boleh, tapi kalau terlalu berlebihan, hubungannya juga kurang baik. Berikan dulu waktu untuk Shin Tae-yong, dia masuk kemudian ada pandemi virus corona,” lanjut mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo.
Aris juga memberikan kritikan untuk PSSI agar lebih menghargai proses dalam membangun sebuah tim. Ia mencontohkan Luis Milla yang hanya bertahan satu tahun, meski permainan Timnas Indonesia mengalami peningkatan.
“Latihan virtual juga tidak maksimal, karena itu seperti pekerjaan rumah. Aturan makanan yang ketat juga silakan, Tapi Kamerun atau Nigeria, mereka makan ketela atau gandum tapi selalu masuk Piala Dunia,” jelasnya.
PSSI dan Shin Tae-yong sedang dalam perseteruan panas. PSSI mencancam membrhentikan pelatih asal Korea Selatan itu jika tidak kembali ke Indonesia pada akhir bulan ini. PSSI memberikan tenggat waktu kepada Shin Tae-yong hingga pekan depan.
Arsitek berusia 49 tahun itu diminta untuk datang ke Indonesia agar memulai persiapan dengan Timnas Indonesia dan U-19. Sebelumnya, Shin Tae-yong curhat panjang lebar di media Korea Selatan.
Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma ini merasa visi dan misinya tidak lagi sejalan dengan PSSI. Termasuk keinginan sang pelatih membawa Timnas Indonesia U-19 ke Korsel yang ditolak PSSI.
Shin Tae-yong merasa pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum terkendali. Karena itu, ia memilih menyelenggarakan pemusatan latihan di Korea Selatan hingga September 2020. {bola}