Kawal Kebijakan Pemerintah, Saleh Daulay Luncurkan Buku Menghadang Corona

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meluncurkan bukunya berjudul “Menghadang Corona, Advokasi Publik di Masa Pandemik” di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (10/7).

Buku setebal 182 halaman itu ditulis pelaksana harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR tersebut, sebagai respons terhadap berbagai isu yang mengiringi langkah pemerintah dan bangsa ini menghadapi pandemi Covid-19.

“Masyarakat gelisah. Banyak yang tidak siap. Virus ini baru dan belum dikenali secara pasti. Anti virusnya belum ada. Vaksinnya belum ditemukan. Tidak heran jika pemerintah pun terkesan tidak siap menghadapi. Ada banyak kendala yang meliputi,” ucap Saleh saat peluncuran buku tersebut.

Launching buku Menghadang Corona ini juga diikuti secara online oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Sedangkan pengamat komunikasi politik Gun Gun Haryanto dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa hadir secara fisik di lokasi, ruang Fraksi PAN DPR.

Lewat buku tersebut. Saleh menyoroti berbagai permasalahan yang terjadi sejak awal isu Covid-19 merebak di Wuhan, Tiongkok, corona masuk ke Indonesia, hingga pemerintah mencuatkan isu kenormalan baru atau New Normal.

Dia mengatakan, selama pandemi terjadi, ada banyak kebijakan dan regulasi yang dibuat.

Namun ada kesan bahwa kebijakan dan regulasi itu malah banyak yang tidak sinkron. Itu terlihat dari perbedaan kebijakan antarkementerian lembaga. Juga perbedaan antara kebijakan pusat dengan daerah.

Padahal, katanya, pandemi Covid-19 ini adalah tolok ukur untuk menguji kekuatan pertahanan kita di sektor kesehatan. Baik dilihat dari ketersediaan sarana prasarana dan fasilitas kesehatan, teknologi, kecukupan tenaga medis, dan juga manajemen pelayanan kesehatan.

Legislator asal Sumatera Utara ini menyebutkan, bukunya itu ditulis seiring dengan semangat untuk menjaga kebijakan dan program pemerintah agar sesuai dengan keinginan masyarakat.

Buku tersebut adalah pernak-pernik pemikiran dan kritiknya, yang sudah diterbitkan di media massa.

“Pernak-pernik itu kemudian dikumpul dan disistematisasi sehingga tersusun menjadi buku. Harapannya, buku ini dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan dalam menuntaskan perang melawan Covid-19,” tambahnya.

Ketum PAN Zulkifli Hasan mengapresiasi terbitnya buku tersebut. Baginya, Saleh merupakan kader terbaik PAN di yang duduk di DPR. Orangnya memang kritis.

“Kritiknya tajam dan argumentatif. Termasuk yang ramai itu pas menolak iuran BPJS. Tetapi Pak Menteri percayalah saudara Saleh ini tulus,” ucap Zulhas kepada Menkes Terawan yang mengikuti acara tersebut.

Menkes sendiri menganggap positif kritik dan masukan yang disampaikan Saleh Daulay, lewat bukunya tersebut.

“Sebagai pembantu presiden, kami tentu senang mendengarkan kritik dan rekomendasi dari anggota legislatif,” kata Terawan.

Kritik tersebut menurutnya juga menunjukkan bahwa hubungan antara pemerintah dan DPR, tidak hanya terjadi di sebatas ruang rapat tetapi lebih dari itu.

“Hubungan itu juga dirajut dengan adu pikiran, gagasan dan sesuatu yang bisa dilaksanakan dan dikerjakan dengan baik. Bagi saya, buku ini sangat layak untuk dibaca,” tandasnya. {jpnn}