Mimpi warga Jakarta untuk bisa menikmati kendaraan umum yang ramah lingkungan, akan segera terwujud dalam waktu dekat. PT Bakrie Autoparts bekerja sama dengan BYD, menguji coba bus yang digerakkan energi setrum di Ibu Kota.
Membuat langit Jakarta kembali biru memang bukan pekerjaan yang mudah. Polusi kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang dari berbagai macam penyakit yang diderita warga, seperti sesak napas dan alergi.
Hanya sekadar menjual kendaraan yang tidak memakai bahan bakar fosil, baru sebagian dari langkah menuju terciptanya iklim yang bersih. Proses selanjutnya, yakni dengan memproduksi unit di dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi impor yang menghabiskan banyak solar untuk pengirimannya.
Direktur Utama PT Bakrie Autoparts, Dino A Riyandi mengatakan bahwa bus listrik berjenis low deck dengan tipe C6 dan K9 lansiran BYD itu berstatus completely knock down. Sebagian komponen masih diimpor, karena keterbatasan sumber daya yang ada.
“Kami mulai masuk menjajaki tahapan komersial dan fabrikasi, dengan gandeng beberapa mitra perusahaan karoseri lokal. Di tahap berikutnya, kami mulai melakukan industrialisasi dengan mengoperasikan fasilitas produksi bus listrik kami, termasuk produksi sasis.” ujarnya, dikutip dari 100kpj, Kamis 30 Juli 2020.
Menurutnya, CKD masih diperlukan untuk kendaraan yang berbasis penggerak listrik. Sebab, saat ini kendala ada pada teknologi. Itu sebabnya, Bakrie Autoparts akan fokus pada peningkatan kandungan lokal.
“Targetnya, 2022 sudah mulai memproduksi 300 unit bus listrik per tahun, dengan tingkat kandungan dalam negeri sedikitnya 55 persen. Sekarang masih sekitar 50 persen,” tuturnya.
Keunggulan lain dari bus listrik Bakrie Autoparts, yakni tidak membutuhkan infrastruktur spesial. Terutama, untuk mengisi baterainya.
Cas sistem bus listrik kami dapat memakai sumber daya dari PLN untuk industri atau komersial yang umum, yakni 380 volt tiga fase,” jelasnya. {viva}
