News  

Sekolah Zona Hijau Dibuka 2 Pekan Lagi, Guru Wajib Swab Test

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi mengatakan sekolah di zona hijau alias tak terdampak Covid-19 akan kembali menggelar pembelajaran tatap muka dua pekan lagi. Terdapat 228 kecamatan di Jabar yang berada di zona hijau Covid-19.

“Dari 228 kecamatan ini masih diverifikasi, belum semuanya pasti menggelar kegiatan belajar tatap muka. Kita masih butuh waktu dua pekan memverifikasi itu. Dari 228 yang terverifikasi, sekitar 20 persen yang buka,” kata Dedi dalam jumpa pers di Bandung, Jumat (7/8).

Dedi menyatakan pihaknya juga akan memfasilitasi para guru yang mengajar di sekolah yang akan dibuka untuk mengikuti tes swab. Pihaknya akan bekerja sama Satuan Tugas Covid-19 Jabar dalam pelaksanaan tes swab tersebut.

“Mulai minggu depan kita pun akan tes PCR para guru terutama di sekolah yang akan dibuka. Kita pun meminta guru yang dibatasi yang mengajar di bawah 45 tahun, bahkan kita sarankan di bawah 35 tahun,” ujarnya.

Dedi mengungkapkan alasan pihaknya hanya mempersilakan 20 persen dari 228 kecamatan zona hijau Covid-19 menggelar kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Ada 11 indikator yang menjadi pertimbangan.

“Di antaranya, melihat konektivitas internet. Kalau misalnya koneksi internet bagus, tidak perlu tatap muka. Lalu, apakah lokasi siswa masih berada di blank spot. Setelah itu kita verifikasi kemampuan belajar hanya sekitar empat jam, sampai izin orang tua,” katanya.

Selain itu, kata Dedi, materi pelajaran yang disampaikan kepada para siswa juga menjadi pertimbangan pihaknya membuka kembali sekolah di zona hijau Covid-19. Menurutnya, pelajaran yang dirasa sulit bagi siswa didik seperti matematika, fisika, kimia, perlu dilakukan secara tatap muka.

Dedi mengaku juga menemukan siswa sekolah di zona hijau kesulitan mendapat koneksi internet. Disdik setempat akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan paket rombongan belajar dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengatakan daerah tak memiliki zona merah Covid-19 dan sekaligus mempunyai zona dengan risiko rendah virus vorona terbanyak se-Indonesia.

Namun, berdasarkan update zonasi risiko penyebaran virus corona Satgas Covid-19, Kota Depok menjadi zona merah Covid-19. {CNN}