News  

Segera Daftar! Kuota Kartu Pra Kerja Tersisa 2,6 Juta Peserta Lagi

Pendaftaran peserta program Kartu Prakerja gelombang 7 telah dibuka oleh Manajemen Pelaksana (PMO) pada Kamis, 3 September 2020. Pemerintah menargetkan untuk menerima 5,6 juta peserta di tahun ini.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono menjelaskan, hingga saat ini sudah 3 juta orang tergabung menjadi peserta program Kartu Prakerja. Artinya, pemerintah masih akan menerima peserta program Prakerja sebanyak 2,6 juta orang.

“Dari 6 gelombang pendaftaran, telah ditetapkan sebanyak 3 juta orang penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi se-Indonesia,” jelas Susiwijono dalam keterangan resminya, Jumat (4/9/2020).

Sejak dimulai pada 11 April 2020, pemerintah mengklaim pendaftaran Program Kartu Prakerja mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk mengikuti program ini.

Pendaftaran Kartu Prakerja di situs resmi www.prakerja.go.id sampai saat ini telah mencapai 15,9 juta orang pendaftar. Sebanyak 849.921 orang telah menyelesaikan pelatihan pertamanya dan 610.563 orang telah menerima insentif.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2020 yang menyempurnakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2020 sebagai penyempurnaan ketentuan yang sebelumnya diatur dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2020.

Program Kartu Prakerja merupakan program yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM melalui pembekalan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan (skilling), peningkatan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan (upskilling), dan alih kompetensi kerja (reskilling) bagi tenaga kerja di Indonesia.

Namun, dalam rangka percepatan penanganan Corona, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020, dilakukan refocusing program Kartu Prakerja menjadi program semi bantuan sosial (bansos). Pasalnya, banyak pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ataupun dirumahkan.

“Dengan demikian, program Kartu Prakerja juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial lewat insentif yang diperbesar jumlahnya agar dapat membantu meringankan biaya hidup masyarakat yang terdampak,” kata Susi.

Pemerintah memberikan porsi 80% atau sebanyak 2,1 juta korban PHK yang tercatat di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang diprioritaskan untuk menjadi peserta, sementara peserta umum hanya memiliki porsi 20% di setiap gelombang penerimaan program prakerja.

Kemudian, program Kartu Prakerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta tahun ini menghabiskan anggaran Rp 20 triliun. Sejak gelombang 4 hingga gelombang-gelombang seterusnya, kuota penerimaan peserta hanya akan 800 ribu peserta.

Sehingga diharapkan program prakerja yang juga sebagai bansos di tengah pandemi covid-19 ini bisa rampung pada Oktober 2020. {cnbc}