Mardani Sarankan PDIP Bercermin Bukan Nyinyir dan Iri Hati Pada PKS di Sumbar

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ‎(PDIP) menyebut Provinsi Sumatera Barat berubah setelah 10 tahun dipimpin oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Perubahan yang dimaksud termasuk tidak mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan bahwa PKS sejatinya tidak pernah pusing atau menuduh macam-macam ketika PDIP menang di daerah-daerah lain.

“PKS tak iri hati kala PDIP menang di daerah-daerah lain. Pun PKS tak menuduh macam-macam terhadap daerah tersebut. Kami memilih memperbaiki pelayanan ketimbang menuduh,” ‎ujar Mardani kepada wartawan, Sabtu (5/9).

Menurut Mardani, Pilkada bukan perkara iri hati karena masyarakat yang menentukan pilihannya sendiri di Pilkada. Karenanya, ‎lebih baik PDIP jangan iri hati terhadap PKS karena diberi kepercayaan di Provinsi Sumatera Barat.

“Pemilu bukan tentang iri hati. Jika tidak terpilih maka yang salah bukan masyarakat tapi partai yang ikut kompetisi,” katanya.

Oleh sebab itu, Anggota Komisi II DPR ini menyarankan sebaiknya PDIP melakukan evaluasi diri ketimbang nyinyir kepemimpinan kader PKS di Provinsi Sumatera Barat.

“Buruk rupa, cermin dibelah, jangan membelah cermin dan menuduh segala keburukan berasal dari orang lain. Bercermin. Kalau tidak terpilih maka tingkatkan pelayanan dan lebih peduli pada wong cilik.”

“Itu kuncinya. Mari berkompetisi secara sehat saja tanpa harus menyalahkan apalagi saling tuduh,” tegasnya.

Sebelumnya,‎ politikus PDIP Zuhairi Misrawi mengatakan yang disampaikan Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa di Indonesia.

“Sebab Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi.”

“Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat,” ujar pria yang disapa Gus Mis itu, Kamis (3/9). {JP}