PKS: Batalkan Saja Pemindahan Ibukota, Anggarannya Untuk COVID-19

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW angkat bicara mengenai pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan yang ditunda akibat Covid-19.

Wakil Ketua Majlis Syura PKS ini menilai, seharusnya pemindahan ibu kota negara dibatalkan dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh HNW melalui akun Twitter miliknya @hnurwahid. HNW meminta agar Presiden Joko Widodo membatalkan pemindahan ibu kota.

“Menteri PPN/Napenas pastikan program pemindahan ibu kota ditunda. Harusnya begitu pak menteri, malah mestinya dibatalkan saja,” kata HNW seperti dikutip Suara.com, Selasa (8/9/2020).

HNW menjelaskan, jika pemindahan ibu kota dibatalkan, maka pemerintah harus segera merealokasi anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.

Anggaran yang besar tersebut bisa digunakan untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. “Anggarannya yang Rp 1,7 triliun itu direalokasi untuk bantu penanganan Covid-19,” tutur HNW.

HNW usul pemindahan ibu kota negara dibatalkan (Twitter/hnurwahid)
HNW usul pemindahan ibu kota negara dibatalkan (Twitter/hnurwahid)
Imbas Corona

Pemindahan Ibu Kota negara dari Jakarta ke Kalimantan ditunda imbas terjangan virus corona atau Covid-19.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan ditunda oleh pemerintah karena adanya pandemi virus corona atau Covid-19.

“Sampai dengan hari ini (pemindahan) Ibu Kota Negara programnya masih di hold (tunda),” kata Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI yang dikutip secara virtual, Selasa (8/9/2020).

Meski proyeknya ditunda, segala bentuk dukungan atas program tersebut akan tetap dilanjutkan, seperti halnya masterplan hingga detail plan.

“Tetapi kita tetap dalam rangka persiapan dan kita tetap melanjutkan masterplan dan detail plan,” katanya.

Selain itu program pembangunan Infastruktur dasar di daerah penyangga ibu kota baru juga masih akan tetap dilakukan oleh pemerintah.

“Ini merupakan bagian persiapan, pembangunan Infastruktur dasar di kota-kota penyangga seperti Samarinda dan Balikpapan,” katanya. {suara}