Platform Digital Ini Permudah Cara Kaum Milenial Belajar Al-Qur’an

Zaman bergerak demikian cepat. Kini arus peradaban manusia memasuki sebuah revolusi menyeluruh yang disebut sebagai era digital atau era industri 4.0. Nyaris semua sendi kehidupan manusia saat ini dapat dilakukan secara digital.

Arus informasi pun kian deras dengan makin meluasnya akses internet. Setiap orang kini bisa belajar dan tahu lebih banyak lagi ilmu hanya dengan membuka ponsel pintar yang ada di tangan mereka.

Jika ditanya apa yang menjadi motor perubahan saat ini, jawabannya tentu saja generasi milenial. Sebagai generasi yang juga disebut digital native atau generasi yang bertumbuh kembang dengan teknologi digital, kaum milenial punya banyak potensi dalam hal pengembangan diri melalui berbagai platform digital.

Namun, derasnya arus informasi juga punya banyak konsekuensi. Ibarat pisau bermata dua, infiltrasi nilai baik positif maupun negatif bisa masuk dengan bebasnya ke generasi milenial ini. Di sini tentu dibutuhkan pondasi berpikir dan bertindak yang bisa menjadi benteng nilai bagi generasi milenial khususnya mereka yang beragama Islam.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai pedoman dan panduan nilai yang mengatur segala sendi kehidupan manusia. Di dalamnya terdapat perintah dan larangan serta himbauan dan peringatan bagi orang-orang beriman.

Karenanya, membaca dan mempelajari Al-Qur’an sangat baik dianjurkan bagi setiap generasi Muslim. Membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dalam sebuah studi di Klinik Besar Florida disebut dapat merasakan beragam perubahan seperti fisiologis yang sangat besar, penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit.

Bacaan Al-Qur’an juga disebut dapat memberikan ketenangan hati. Karena sejatinya, mereka yang membaca Al-Qur’an sedang mengingat Tuhannya. Orang-orang yang membaca dan melantunkan Al-Qur’an menjadi lebih rileks dan tenang dibanding mereka yang membaca buku biasa.

Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-R’ad:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-R’ad; 28).

Al-Qur’an dan Tafsir Digital Jadi Pilihan
Di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini, metode belajar baca Al-Qur’an pun menjadi makin beragam. Anda bahkan bisa mengakses metode belajar membaca Al-Qur’an dengan ponsel pintar. Saat ini banyak situs atau website di internet yang menyediakan layanan belajar membaca Al Quran yang praktis dan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Salah satu yang cukup dikenal yakni website Bisaquran.com.

Haryo Prabowo selaku pemilik aplikasi Bisaquran.com mengatakan website ini menghadirkan sarana full digital berupa kelas online berbasis aplikasi instant messaging atau menggunakan website khusus sebagai Learning Management System (LMS).

Tak hanya itu, ada pula yang menggunakan sistem hybrid yakni menggabungkan materi klasik berupa buku dan video pembelajaran. Dengan metode yang sangat mudah dicerna dan dipahami pengguna bahkan bisa mulai paham cara membaca Al-Qur’an yang baik hanya dalam hitungan hari.

“Tentunya ini metode yang sangat menarik bagi generasi milenial yang sehari-harinya terbiasa dengan piranti digital untuk mengakses informasi,”ujar Haryo Prabowo di Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Lebih lanjut Haryo menjelaskan bagi yang ingin mempelajari Al-Qur’an lebih dalam, ada juga website tafsir lengkap seperti Tafsirweb.com.

Website ini memberikan akses untuk mempelajari tafsir Al-Qur’an dengan beragam versinya. Di antaranya yakni, Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia, Tafsir Kementerian Agama Saudi Arabia, dan lain sebagainya.

“Semua versi tafsir tersebut tersedia gratis untuk dibaca. Anda juga bisa dengan mudah mengakses tafsir dari surah-surah populer lain seperti Surah Al-Fatihah, Surah Al-Baqarah, Surah Ad-Dhuha, Surah An-Naba, Surah Yusuf, Surah Yasin, Surah Al-Waqiah, Surah Al-Kahfi, Surah Al-Mulk, dan Ar-Rahman,” jelasnya.

Dengan banyaknya kemudahan di era digital untuk belajar Al-Qur’an, tentunya tidak ada lagi alasan untuk tidak memulai bukan?

“Cukup 15 menit per hari selama 21 hari untuk mempelajari seluruh materi. Setelahnya Anda akan mulai bisa membaca al-Qur’an. Insya Allah,” ucap Haryo Prabowo. [suarakarya]