News  

Ogah Jadi Kelinci Percobaan, Brasil Batal Beli Vaksin COVID-19 Buatan China

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan pemerintahnya tidak akan membeli vaksin Covid-19 buatan China, sehari setelah menteri kesehatannya mengatakan vaksin itu akan ditambahkan ke program imunisasi.

Menanggapi seorang pendukung di media sosial yang mendesaknya untuk tidak membeli vaksin Sinovac, Bolsonaro berkata: “Kami tidak akan membeli vaksin China.” Demikian dilansir dari BBC.

Presiden mengatakan pasalnya vaksin tersebut belum menyelesaikan uji coba. Brasil telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak virus corona.

Ada hampir 5,3 juta kasus yang dikonfirmasi, tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan India dan nomor dua setelah AS dalam kasus kematian, dengan hampir 155.000 meninggal sejauh ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Pada hari Selasa, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan pemerintah federal telah mencapai kesepakatan dengan negara bagian São Paulo untuk membeli 46 juta dosis vaksin CoronaVac, yang sedang diuji oleh pusat penelitian Institut Butantan di negara bagian itu.

Vaksin yang akan diproduksi oleh Butantan itu, masih harus mendapat persetujuan dari regulator kesehatan untuk digunakan di masyarakat.

Gubernur São Paulo João Doria mengatakan program imunisasi dapat dimulai segera pada Januari 2021, menjadikannya salah satu upaya pertama di dunia untuk memerangi pandemi.

Tetapi pada hari Rabu, Presiden Bolsonaro mengatakan di Twitter bahwa vaksin apa pun harus disetujui oleh regulator kesehatan dan keefektifannya diverifikasi oleh kementerian kesehatan sebelum tersedia. “Orang Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapa pun,” katanya.

Mr Doria sebelumnya memuji vaksin eksperimental Sinovac, mengumumkan rencana untuk menggunakannya untuk menyuntik penduduk São Paulo.

Institut Butantan mengumumkan pada hari Senin bahwa vaksin dua dosis tampaknya aman dalam uji klinis tahap akhir.

Namun, pihaknya memperingatkan bahwa hasilnya hanya permulaan, dengan pengujian yang sedang berlangsung. Dikatakan, data tentang seberapa efektif vaksin itu tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.

Selain CoronaVac, Brasil juga berencana memberikan vaksin yang dibuat oleh Universitas Oxford Inggris dan raksasa obat AstraZeneca. Uji coba dengan vaksin Sinovac juga sedang dilakukan di Turki dan Indonesia. {bisnis}