Sukses Juara MotoGP 2020, Keputusan Suzuki Rekrut Joan Mir Sempat Dipertanyakan

Mantan pembalap tim Aprilia Gresini, Loris Reggiani, terkejut dengan pencapaian manis Joan Mir hingga menjadi juara dunia MotoGP 2020. Sebab, ia menjadi salah satu pihak yang sempat mempertanyakan langkah Suzuki mendatangkan Mir pada musim lalu.

Suzuki memutuskan merekrut Mir pada akhir 2018 untuk menggantikan Andrea Iannone di MotoGP 2019. Iannone memutuskan hijrah ke Aprilia Gresini usai dua tahun membela Suzuki Ecstar.

Reggiani mengakui bahwa keputusan Suzuki kala itu untuk mendatangkan pembalap muda seperti Joan Mir membuat banyak orang keberatan. Sebab, di kelas Moto2 sendiri, Mir belum banyak mendapat pengalaman.

Pembalap asal Spanyol itu baru semusim mentas di Moto2 dan langsung naik ke kelas premier. Pada musim debutnya di Moto2 pada 2018, Mir pun hanya finis di urutan keenam pada klasemen akhir.

Meski berhasil naik podium sebanyak empat kali, pengalaman Mir dinilai kurang untuk mentas di MotoGP. Tetapi, pihak Suzuki tetap tampak yakin untuk merekrut Mir dan menandemkannya dengan Alex Rins.

Pada musim debutnya di kelas MotoGP, Mir sendiri gagal menunjukkan penampilan yang apik. Ia hanya menempati urutan ke-12 di klasemen akhir dengan koleksi poin 92 angka.

Tetapi, kejutan besar diberikan Mir di MotoGP 2020. Ia tampil cepat dan begitu konsisten hingga bisa meraih satu kemenangan dan enam podium.

Dari situ, peluangnya merbeut gelar juara kian terbuka lebar. Mir pun sudah merebut gelar juara musim ini usai balapan di MotoGP Valencia 2020.

“Suzuki berutang motornya kepada Brivio yang memilih pembalap dan melakukan segalanya,” ujar Reggiani, sebagaimana dikutip dari Tutto Motori Web, Selasa (17/11/2020).

“Ketika Mir direkrut, banyak orang, termasuk saya, keberatan dengan pilihan ini. Pada akhirnya, kami semua berubah pikiran,” lanjutnya.

“Mir melakukan hal yang hebat dan saya akan memuji timnya karena dengan ban berfluktuasi seperti yang kita lihat tahun ini, mereka melakukannya dengan sangat baik. Mereka lebih baik dari yang lain,” tukas Reggiani. {okezone}