News  

Baranusa: Menteri Kader Parpol Gagal Bantu Jokowi Majukan Indonesia, Saatnya Reshuffle

Menteri yang berasal dari kader partai politik (parpol) dinilai gagal dalam menjalankan Kabinet Indonesia Maju (KIM) di periode kedua pemerintahan Joko Widodo.

“Partai politik telah gagal membawa Indonesia menuju negara maju,” ujar Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/12).

Ada dua kegagalan menonjol yang ditunjukkan kader partai di kabinet. Pertama, kata Adi, kader parpol telah gagal membantu Presiden Jokowi mewujudkan Indonesia maju. Menteri dari parpol juga gagal membantu Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 sudah hampir setahun melanda negara ini namun bukannya membaik justru makin buruk. Artinya ada yang salah pada kabinet Jokowi dan perlu dievaluasi. Parahnya, mereka makan uang rakyat dalam situasi yang sulit ini,” kata Adi.

Pada dasarnya, kasus korupsi oleh kader partai politik di era Jokowi sudah terjadi sejak lama, bahkan sejak pasca reformasi seperti saat orde baru berkuasa.

“Di zaman orde baru Golkar berkuasa korup. Di zaman Megawati skandal besar-besaran terjadi, di zaman SBY banyak menteri dari Demokrat ditangkap KPK dan hari ini zaman Jokowi pun demikian. Artinya, parpol-parpol di republik ini sudah gagal membawa negara dan bangsa ini merdeka,” tegas Adi.

Karena itu, independensi dan profesionalitas sangat penting dilakukan agar kepentingan parpol tidak berada di atas kepentingan negara. Dengan independensi dan profesionalitas, seorang pembantu presiden akan berkerja dengan jujur, baik yang berasal dari partai politik maupun nonparpol.

Oleh karenanya, Adi meminta Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan jabatan menteri diisi oleh aktivis atau pun relawan pendukungnya jika reshuffle terjadi.

“Demi perbaikan, reshuffle jangan ditunda-tunda. Saatnya aktivis dan relawan mengisi jajaran kabinet Indonesia Maju,” pungkas Adi. {rmol}