News  

Data Pribadi Mahasiswa UIN Bocor, Dibenarkan Dewan Mahasiswa Disanggah Pihak Kampus

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung akhirnya mengklarifikasi persoalan bocornya database mahasiswa. Namun, pihak universitas menyanggah adanya informasi tersebut dan menyebutnya sebagai informasi hoaks.

Padahal, sebelumnya Dewan Mahasiswa (Dema) Universitas telah membenarkan informasi tersebut. “Saya menyatakan kasus ini bisa divalidasi betul pembobolan data seperti kasus kemarin di Unpad dan Undip,” kata Presiden Mahasiswa UIN Bandung Malik Fajar kepada detikcom, Kamis (7/1/2021).

Lebih lanjut, pernyataan UIN Bandung yang menyanggah informasi tersebut tertuang dalam Surat Pengumuman bernomor 001/Un.05/PTIPD/PP.00.9/01/2021.

Diketahui surat tersebut ditanda tangani oleh Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) Undang Syarifudin dengan tembusan Rektor UIN.

“Sehubungan dengan beredarnya berita tanggal 7 Januari 2021 melalui akun media sosial @collegemenfess tentang kabar kebocoran data UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan ini kami informasikan hal-hal sebagai berikut,” tulis pembuka surat tersebut yang diterima detikcom.

“Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) mengklarifikasi TIDAK BENAR adanya kebocoran data IT Centre UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” lanjut isi poin pertama.

Saat dikonfirmasi, Kepala Humas UIN Bandung Helmi pun menegaskan tidak terjadi kebocoran data baik dari Universitas maupun mahasiswa. Perkataannya tersebut berbanding terbalik saat dikonfirmasi sebelumnya.

“Nanti ada pernyataan dari Dema U via video. Data mahasiswa aman, tidak ada yang bocor,” katanya.

Kemudian, pihaknya mengimbau sebagai langkah preventif, seluruh civitas akademika untuk melakukan perubahan password secara berkala untuk menjaga keamanan akun masing-masing.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Mahasiswa (Persma) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Malik Fajar Ramadan angkat bicara mengenai kronologi kebocoran data mahasiswa di kampusnya.

Awalnya, kata dia, informasi mengenai kebocoran data mahasiswa terjadi pada salah satu rekannya sekitar pukul 05.00 WIB dengan percobaan masuk ke akun email. Namun, kasus pertama tersebut tidak ditanggapi dengan serius.

“Tapi setelah adanya pemberitaan di twitter, kita langsung coba crosscheck ke orang-orang yang namanya tercantum. Rata-rata angkatan 2019 dan salah satunya ketua jurusan di Jurusan Akuntansi Syariah,” ujarnya.

Meskipun belum mendapatkan informasi secara resmi dari pihak universitas, kata dia, Dewan Mahasiswa (Dema) telah selangkah lebih maju untuk melakukan verifikasi terhadap korban-korban kejahatan siber tersebut.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Humas UIN Bandung Helmi mengatakan, data universitas masih aman terkendali berbeda dengan data mahasiswa. “Sampai saat ini belum ada yang bocor, (sedangkan data mahasiswa) untuk sementara iya,” ujarnya. {detik}