News  

Bamus Betawi: Penanganan Banjir DKI Jakarta Oleh Gubernur Anies Masih Yang Terbaik

Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Rahmad HS ikut komentari terjadinya bencana banjir yang menggenang sebagian wilayah DKI Jakarta.

Bencana banjir menggenang sebagian wilayah di Ibu Kota yang terjadi sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).

Meski begitu, Rahmad HS menyebut bahwa penanganan banjir di DKI Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan masih yang terbaik.

Alasannya menurutnya, meski intensitas hujan yang tinggi, jumlah RW yang tergenang banjir tidak sebanyak sebelum-sebelumnya.

“Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang, justru kita melihat semenjak ditangani oleh Pak Anies area RW yang tergenang bisa kita lihat datanya,” ujar Rahmad HS, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (20/2/2021).

“Tidak ada yang ekstrem, tapi hanya 113 RW yang tergenang, dibandingkan dengan yang lalu-lalu, 2013-2015 itu jauh,” ungkapnya.

Tidak dipungkiri bahwa dengan intensitas hujan yang tinggi dan juga dalam kurun waktu cukup lama tentunya wajar akan menyebabkan banjir.

Menurutnya, persoalan tersebut juga tidak hanya terjadi di Jakarta saja, melainkan juga di daerah-daerah lain.

“Sekarang kita lihat, sebelum banjir Jakarta kita sudah dihebohkan di Kalimantan Selatan, di Bandung, di Garut, dan daerah-daerah lain,” kata Rahmad HS.

“Padahal curah hujannya tidak seekstrem curah hujan yang ada di Jakarta, terutama kemarin,” imbuhnya.

Dari fakta-fakta tersebut, Rahmad HS menyakini bahwa penanganan banjir di tangan Anies masih yang terbaik, jika dibandingkan pemimpin-pemimpin sebelumnya.

“Jadi oleh karena itu, saya yakin penanganan banjir di Jakarta masih the best,” sebutnya.

Lebih lanjut, Rahmad HS mengatakan bahwa patokan untuk menyebut penanganan banjir di Ibu Kota gagal adalah ketika banjir menggenang daerah Tamrin dan Sudirman.

“Hujan deras ini tidak bisa kita hindari, yang namanya hujan begitu tinggi sampai 5 jam pasti banjir. Banjir Jakarta hari ini banyak area yang kebetulan di area sungai, sungainya meluap,” kata dia.

“Kalau mau jadi rujukan kalau Jakarta gagal (atasi banjir), Tamrin-Sudirman,” pungkasnya.

Gembong Pertanyakan Janji Gubernur DKI soal Banjir

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono beri komentar atas musibah banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Gembong Warsono menyalahkan serta mempertanyakan janji dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, khususnya dalam penanganan banjir.

Ia mengatakan bahwa Anies pada masa kampanyenya sempat menjanjikan akan membuat suatu program sehingga banjir di Jakarta tidak akan menggenang lama.

Namun menurutnya, hal itu tidak terbukti pada kasus banjir kali ini yang terjadi sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).

“Kita kaitkan dengan janji Pak Gubernur, sebetulnya beliau menjanjikan kepada warga Jakarta bahwa genangan selambat-lambatnya enam jam harus sudah surut,” kata Gembong, dikutip dalam acara Kompas Petang, Jumat (19/2/2021).

Mengaku mewakili rakyat DKI Jakarta, Gembong mempertanyakan janji-janji dari Anies tersebut untuk bisa mengentaskan banjir.

Bahkan dirinya menyebut Anies tidak memiliki kontribusi dalam penanganan banjir di Jakarta selama memimpin tiga tahun.

“Tapi rakyat Jakarta mempertanyakan itu, kenapa? Karena memang tiga tahun Pak Anies memimpin Jakarta, mengelola pemerintahan DKI Jakarta, dalam konteks penanganan banjir memang mohon maaf, Pak Anies tidak melakukan apa-apa, ini menjadi persoalan,” kata Gembong.

Lebih lanjut, Gembong juga masih meragukan dengan janji yang ditawarkan Anies untuk mengatasi banjir di Jakarta.

“Dan yang menjadi andalan Pak Anies untuk pengentasan banjir ini kan selalu Beliau katakan untuk membangun sumur-sumur resapan, drainase vertikal, karena sunnatullah-nya air dari atas dimasukkan ke dalam perut bumi,” kata Gembong.

“Cuman pertanyaannya adalah, piye (bagaimana) caranya memasukkan ke dalam perut bumi itu,” tanyanya. {tribun}