News  

Akankah MK Torehkan Sejarah Emas Kabulkan Gugatan Visi dan Misi Calon Kepala Daerah?

Insyaallah besok (18/3) kalau tidak ada halangan, Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kabupaten Bandung akan memasuki babak akhir. Pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan nomor perkara 46/PHP.BUP-XIX/2021.

Masyarakat Kabupaten Bandung besok akan mengetahui siapa Bupati dan Wakil Bupati Bandung terpilih periode 2021 – 2024.

Mahkamah Konstitusi akan menorehkan tinta emas dalam sejarah demokrasi di Indonesia. Pertama kali dalam sejarah. Gugatan visi dan misi diproses oleh MK hingga tiga kali persidangan.

Apalagi bila permohonan tersebut dikabulkan.

Akankah Kurnia Agustina dan Usman Sayogi yang ditakdirkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung? Sangat mungkin. Peluang terbuka lebar. Ada ‘angin segar’ yang terungkap dalam persidangan.

Ikhtiar semua pasangan calon sudah dilakukan. Bahkan sangat maksimal. Doa tiada henti. Setelah itu, bertawakal apapun putusan MK.

Stress, pusing dan emosi akibat over confident tidak akan mengubah putusan MK. Jadi? Menerima dengan lapang dada. Itulah takdir terbaik dari Allah.

Jangan pula lantaran sensi, melihat judul tulisan, Sejarah Pertama di RI, Visi dan Misi Calon Kepala Daerah Digugat ke MK (radaraktual.com, 15/3/2021) mendadak emosi, misalnya. Apalagi hingga memutus tali silaturrahim.

Takdir seseorang itu sudah ditulis puluhan ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“… Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi” [HR. Muslim No 2653]

Hidup itu santai dan harus dinikmati. Kalau memang takdir kita jadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung tidak akan jatuh ke orang lain.

Takdirnya sudah tertulis di lauhul mahfudz. Lauhulmahfuz adalah kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta.

Walaupun tegang. Jangan lupa bahagia. Bukan karena kita menang, lantas kita bahagia. Karena kita bahagia, kita menang.

Bandung, 3 Sya’ban 1442/17 Maret 2021
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial