News  

Polemik Impor Beras, Rizal Ramli: Enam Tahun Mimpi Kedaulatan Pangan, Ujungnya Impor Juga

Rencana impor beras sekitar 1 juta ton yang akan dilakukan pemerintah di tengah panen raya terus menuai reaksi. Dirut Perum Bulog Budi Waseso misalnya, ia menyatakan, bahwa rapat sebelumnya bersama dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tidak pernah membahas kebijakan tersebut.

“Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya ditugaskan tiba-tiba untuk melaksanakan impor,” tegasnya, dikutip dari Kompas tv, hari ini (17/3/2021).

Bahkan menurutnya, kebijakan ini justru berdampak tekanan pada harga gabah para petani. Karena jelas sosok yang akrab disapa Buwas ini petani akan mengelar panen raya tak lama lagi.

Ini ada panen, berarti benturan antara produksi dalam negeri dengan impor. Ini baru diumumkan saja, dampaknya harga di lapangan harga petani sudah drop.

Sementara itu, tanggapan lainnya dari ekonom senior Rizal Ramli yang juga mempertanyakan skema impor yang kerap dilakukan pemerintah dalam menyikapi masalah pangan di Indonesia.

“Saya pikir, inilah cara konvensional, nggak kreatif dan itu-itu saja (impor) yang menjadi solusi menyelesaikan masalah pangan di Indonesia. Enam tahun loh, mimpi kedaulatan pangan ngak sampai-sampai. ujung-ujungnya impor-impor juga.” ujar Rizal.

Mantan anggota tim panel penasehat ekonomi PBB ini mengatakan, kalau pemerintah betul-betul memiliki hati kepada rakyat serta pro pangan, maka pemerintah harus berani menghapus sistem kuota impor.

“Iya dong kalau berani dan pro pangan, ya berani dong hapus sistem kuota impor, rente puluhan triliun, dan ini jelas miskinkan para petani kita,” tegas Rizal.

Ia pun mencoba memberikan solusi bahwa seharusnya pemerintah melakukannya dengan sistem tarif. “Karena dengan cara ini ( sistem tarif ) negara akan mendapatkan tambahan penerimaan dan petani kita juga terlindungi. Tapi ini kan enggak, doyannya selfi-selfi doang dengan petani, ya ambyar.” sindir Rizal Ramli

Padahal menurut Rizal, Indonesia dahulu kerap mengekspor beras kepada sejumlah negara tetangga, termasuk Vietnam.

“Indonesia ini kaya alamnya, sumber air bagus, mataharinya bagus, musimnya juga bagus. Dulukan negara tetangga misalnya Vietnam dulukan impornya dari kita, sekarang justru kita yang impor beras. Dimana Pro pangan, dimana Pro petani-nya? tutup Rizal.