News  

BP2MI Ungkap Ada TKI Yang Diisolasi di Wisma Atlet Dipalak Oknum

Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar RS Wisma Atlet tak disalahgunakan oknum untuk memeras TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang baru pulang dari luar negeri.

Hal tersebut, ujar Benny, menyusul adanya laporan ke pihaknya bahwa ada kejadian tidak mengenakan yang diterima pekerja migran yang baru pulang dari luar negeri dan harus menjalani isolasi di Wisma Atlet.

“Saya akan segera berkoordinasi dengan panglima TNI, agar Wisma Atlet benar-benar menjadi tempat penampungan untuk karantina dan tidak digunakan untuk hal lain yang disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk melakukan pemalakan pada pekerja migran Indonesia,” kata Benny (14/4/2021).

Pekerja migran yang baru pulang dari luar negeri, kata Benny, memang harus dikarantina sesuai dengan protokol kesehatan yang diatur oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, di fasilitas yang telah disediakan seperti Wisma Atlet Pademangan atau tempat lainnya.

“Karantina itu, sebagaimana yang diatur gugus tugas harus dipatuhi oleh seluruh warga negara baik Indonesia atau asing yang baru datang dari luar negeri, semua harus mematuhi demi keselamatan seluruh warga negara Indonesia dan negara kita sudah menyiapkan wisma atlet,” ucap Benny.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari luar negeri diharuskan untuk diisolasi terlebih dahulu lima hari sesuai dengan Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 8 Tahun 2021 tertanggal 9 Februari 2021.

Bagi pekerja migran Indonesia tersebut, pemerintah menyiapkan tempat karantina di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.

Diperkirakan saat bulan Ramadhan ini, makin banyak pekerja migran yang akan pulang ke Indonesia, sehingga pihak Satgas Covid-19 akhirnya mengambil inisiatif untuk mempersiapkan tower satu di Wisma Atlet Kemayoran sebagai cadangan. {kompas}