News  

Episode Plandemi: Bipang Ambawang

Di penghujung Ramadhan, saat ummat Islam i’tikaf di masjid, kita dibikin geger lagi. Dipancing oleh isu-isu sensitif. Sementara isu utamanya hilang dari peredaran. Khas mainannya kelompok kiri radikal.

Geger oleh orang paling bodoh atau jangan-jangan kitanya yang bodoh. Dibikin bodoh bersama.

Pembodohan massal ditengah suasana, meraih berkah di malam lebih baik dari seribu bulan. Menjelang hari kemenangan ummat Islam setelah sebulan penuh berpuasa, Iedul Fitri.

Geger oleh-oleh lebaran. Seharusnya identik dengan makanan halal. Karena hari rayanya ummat Islam. Momentumnya tepat agar jadi perbincangan nasional. Diselipkanlah oleh-oleh babi panggang dari Ambawang, Kalimantan.

Kenapa mendadak orang-orang terdidik dan terpelajar terpancing. Serentak menjadi bodoh bersama. Terpancing narasi oleh-oleh babi panggang dari Ambawang. Narasi sensitif. Muncul disaat yang tepat. Jadilah polemik.

Jurus ngelesnya bipang yang dimaksud, bipang Pasuruan. Bipang yang bahannya dari beras itu loh. Salahsatu makanan favorit anak-anak zaman baheula. Halal.

Bipang Ambawang, babi panggang. Haram bro. Jadilah polemik nasional dan rame jadi perbincangan.

Super kasihan dengan isu besar yang hilang dari peredaran. IB HRS, Pembantaian enam laskar FPI dan penangkapan beberapa pentolan inti FPI.

IB HRS dkk Kepanasan di penjara, dicuekin isunya gara-gara plandemi dan bipang panggang. Munarman dan FPI diteroriskan. Densus 88 belum juga turun melawan OPM. Kitanya sibuk berpolemik oleh hal-hal yang tidak perlu. Tepuk tangan deh kelompok kiri radikal.

Sudah dilarang mudik, dalam bayang-bayang rush money. Kalau mudik bangkrut dah bank-bank itu. Uangnya kagak ada lagi. Dirampok untuk gaya-gayaan. Menutupi aib keuangan negara.

Eh taunya, sesak nafas mendengarnya. TKA China komunis tak henti-hentinya masuk. Warga India ikut-ikutan pula. Sementara rakyatnya dilarang mudik. Dicegat pake senjata laras panjang lagi.

Katanya pandemi. Akhirnya ketahuan juga. Benar-benar plandemi ini mah. Kemarin dan hingga hari ini kita masih juga percaya dengan program pembodohan global, Plandemi Covid-19.

Eh sekarang kita dibodohi lagi oleh bipang ambawang. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mudik tidak boleh dikasih oleh-oleh babi panggang. Sangat menyakitkan.

Waspada pembodohan massal selanjutnya. Ciri khas bangkitnya rezim kiri radikal. Tak henti-hentinya rakyat berpolemik.

Garut, 26 Ramadhan 1442/8 Mei 2021
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial