News  

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi, Singapura Kembali Lockdown Parsial Sebulan

Singapura kembali berada dalam status lockdown parsial efektif mulai Minggu (16/5/2021) hingga 13 Juni mendatang. Kebijakan ini diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19 setelah kasus harian komunal virus corona di negeri “Singa” meroket tanpa henti sejak 27 April lalu.

Data terbaru Jumat sore (14/5/2021) dari Kementerian Kesehatan (MOH) menunjukkan 52 kasus baru Covid-19 termasuk 24 kasus infeksi di masyarakat. Total kasus virus corona Singapura saat ini adalah 61.505 kasus.

Bandara Internasional Changi menjadi klaster terbesar dengan 59 kasus. Bandara yang berkali-kali dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia akan ditutup hingga dua pekan ke depan.

Analisis sementara menunjukkan, mayoritas pasien yang terpapar Covid-19 di Changi bekerja di area terminal 3 yang menerima pendatang dari negara berisiko tinggi, misal negara-negara Asia Selatan seperti India.

Sebagian dari pekerja ini positif terinfeksi virus corona varian B1617 dari India yang sedang berkecamuk di kawasan Asia. Klaster kedua terbesar pandemi corona ini berasal dari Rumah Sakit Tan Tock Seng dengan 44 kasus.

Keputusan memberlakukan lockdown parsial juga dilatarbelakangi meningkatnya rataan tujuh hari angka kasus komunal yang tidak dapat ditelusuri asal-usulnya menjadi 2,29 kasus.

Ini merupakan kenaikan yang drastis mengingat selama 10 bulan terakhir, rataan angka ini konsisten mendekati nol.

Peraturan-peraturan lockdown parsial

Jumlah maksimum warga yang dapat berkumpul bersama dikurangi dari 5 orang menjadi 2 orang. Setiap rumah juga diizinkan hanya menerima maksimum 2 orang tamu sehari.

Pemerintah “Negeri Merlion” melarang makan di tempat karena berpotensi sangat besar menyebarkan virus dari kota Wuhan, China ini.

Pusat-pusat makanan seperti hawker, food court, dan restoran diizinkan beroperasi hanya untuk take away atau membawa pulang makanan.

Kebijakan take away ini sebelumnya juga diterapkan pada lockdown parsial atau circuit breaker Singapura tahun lalu dari 7 April hingga 1 Juni 2020.

Acara pemberkatan pernikahan masih diizinkan dengan maksimum 50 hadirin namun acara resepsi pernikahan harus dibatalkan.

Pusat-pusat kecantikan dan kebugaran seperti tempat facial wajah, spa, dan sauna juga harus menutup pintu toko mereka selama satu bulan ke depan.

Perkantoran diwajibkan melaksanakan work from home (wfh). Adapun sebelumnya 50 persen karyawan masih dapat bekerja di kantor.

Bioskop tetap dapat beroperasi dengan dibatasi 50 orang untuk penonton yang belum melakukan testing Covid-19 dan 100 orang jika sudah melakukan testing. Konsumsi makanan dan minuman dilarang dalam bioskop.

Pusat-pusat atraksi seperti museum, wahana, dan pertunjukan live harus mengurangi daya tampung pengunjung menjadi maksimum 25 persen.

Lockdown parsial ini merupakan pukulan telak bagi Singapura yang dimahkotai oleh dunia internasional sebagai salah satu negara teraman di dunia dari ancaman Covid-19.

Negeri pimpinan Lee Hsien Loong itu juga berkali-kali dipuji karena kesuksesannya menangani virus corona.

Memburuknya wabah Covid-19 ini juga memunculkan pertanyaan mengenai rencana peluncuran bubble travel akhir bulan ini, antara Singapura dan Hong Kong yang telah berkali-kali ditunda.

Singapura juga dijadwalkan akan menjadi tuan rumah dua acara pertemuan kepala negara dan elit dunia, yaitu World Economic Forum di bulan Agustus dan Bloomberg New Economy Forum pada bulan November. {kompas}