Tommy Soeharto Resmi Ketua Umum Berkarya

Tommy Soeharto Partai Berkarya

Rapimnas III Partai Berkarya yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Maret 2018 resmi mengusung dewan pembinanya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menjadi ketua umum.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan keputusan tersebut diambil setelah mendengarkan pandangan dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Berkarya seluruh Indonesia.

Pengangkatan tersebut tercatat dalam Keputusan Rapimnas ke-III Partai Berkarya Nomor 07/Keputusan/Rapimnas III Partai Berkarya/3/2018. “Dengan demikian kepengurusan ketua umum sebelumnya dinyatakan demisioner,” tutur Picunang.

Keputusan itu semakin memantapkan posisi putra bungsu Presiden RI ke-2 Soeharto itu di kancah Politik nasional. Langkah Tommy Soeharto ini mendapat dukungan dari kakaknya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek.

Menurut Titiek, eksistensi Partai Berkarya yang dipimpin adiknya justru akan menambah warna di Pemilu 2019 mendatang. Tommy sendiri pernah lama bergabung di Golkar.

Meski demikian, Titiek, yang masih menjadi kader Golkar, tak risau partai yang digawangi Tommy akan menggerus suara Golkar. “Golkar dan Berkarya, tujuannya untuk kesejahteraan rakyat. Makin banyak partai selama tujuannya bagus, kenapa tidak,” kata Titiek.

Terkait dengan rencana Partai Berkarya yang akan mengusung Tommy sebagai calon presiden, Titiek menyerahkan pilihan tersebut kepada masyarakat. “Masyarakat yang nanti akan memilih siapa yang terbaik untuk bangsa,” ucap mantan Istri ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu.

Menurut Titiek, peluang Tommy kecil. Pasalnya, pendaftaraan calon presiden sudah kian dekat. Sementara, Tommy belum melakukan persiapan apa pun. “Mana mungkin dalam waktu singkat bisa memasukkan calon yang belum disosialisasikan di masyarakat,” ungkap Titiek.

Titiek pun menolak bila majunya Tommy Soeharto dikaitkan dengan adanya upaya membangkitkan keluarga cendana di kancah politik nasional.

“Enggak ada urusan kebangkitan politik keluarga kami. Kami selamanya selalu concern untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Jadi di mana pun, kapan pun, bagaimana meneruskan cita-cita Pak Harto dan cita-cita para pendiri bangsa. Jadi bukan berarti baru sekarang,” ucap Titiek.

Dia menuturkan, isu soal adanya upaya membangkitkan kembali keluarga Cendana bukan hanya kali ini.