News  

279 Juta Data Pribadi Bocor, GEMUVI Desak DPR Panggil Direksi BPJS Kesehatan

Data 279 juta penduduk Indonesia peserta BPJS Kesehatan diduga bocor dan diperjualbelikan di situs raidsforum.com. Data tersebut mencakup nomor induk kependudukan, kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, email, nama, alamat, hingga gaji.

Data tersebut dijual oleh pengguna forum dengan nama id ‘Kotz’ ,informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber mengatakan bahwa setidaknya ada satu juta contoh data gratis untuk diuji. Totalnya 279 juta, bahkan Sebanyak 20 juta memiliki foto personal

Direktur Eksekutif Gerakan Muda Visioner (GEMUVI) Teofilus Mian Parluhutan menyayangkan adanya dugaan kebocoran data peserta BPJS Kesehatan, yang diperjual-belikan di sebuah forum online.

Teofilus menegaskan, dalam hal ini pemerintah dan pihak berwajib harus segera menindaklanjuti kasus tersebut. Menurutnya, persoalan itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan.

“Jika dugaan jual beli data itu benar, maka ini bukan perkara main-main. Ini menyangkut jaminan perlindungan data peserta BPJS yang tidak bisa diumbar ke publik, apalagi sampai diperjual-belikan. Dalam data tersebut pasti terekam identitas seseorang yang seharusnya terlindungi dengan aman,” kata Teofilus kepada awak media

Lebih lanjut, Teofilus khawatir jika kebocoran data BPJS Kesehatan ini terbukti benar akan menurunkan minat masyarakat untuk menjadi peserta dan memanfaatkan BPJS dalam program JKN pemerintah.

Sebab, saat ini tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai program JKN masih belum memenuhi target.

Maka dari itu Teofilus mendorong agar pemerintah memberikan perhatian dan segera melakukan investigasi mendalam atas adanya dugaan kebocoran jutaan data peserta BPJS Kesehatan itu.

“Investigasi mendalam penting dilakukan agar kita tahu apa sebenarnya yang terjadi dan siapa saja yang terlibat dalam kejadian memalukan ini. Oknum maupun jaringan yang terlibat harus menerima sanksi berat, Jangan sampai masyarakat menjadi semakin skeptis terhadap program BPJS ini masih banyak masalah dengan pelayanan, sekarang ditambah dengan isu ketidakamanan data pribadi,” ujarnya

Maka dari itu , Gerakan Muda Visioner (GEMUVI) mendesak pemerintah melalui Komisi IX DPR-RI untuk segera dilakukannya investigasi mendalam atas adanya dugaan kebocoran jutaan data peserta BPJS Kesehatan itu.

“Kami mendesak pemerintah melalui Komisi IX DPR sebagai mitra kerja BPJS untuk segera memanggil jajaran Direksi BPJS Kesehatan guna menjelaskan dan mempertanggung jawabkan masalah ini” Tutup nya