Percepat Identifikasi Terduga TBC, Kemenkes dan USAID TBPS Luncurkan Aplikasi SwipeRx

Pemerintah AS melalui USAID Tuberculosis Private Sector (TBPS) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, serta sejumlah organisasi profesi bidang kesehatan meluncurkan percontohan program rujukan batuk pada aplikasi SwipeRx yang dinamakan SwipeRx e-Referral Tool di Kota Medan, Sumatera Utara.

Inisiatif ini bertujuan memberdayakan tenaga kefarmasian di apotek dalam mempersingkat waktu mengidentifikasi terduga TBC dan merujuknya untuk diagnosis pada fasilitas kesehatan.

Peluncuran SwipeRx e-Referral Tool itu dilaksanakan secara daring berpusat di Kota Medan, Rabu (22/6). Hadir dalam acara daring tersebut antara lain Kepala Subdit TB Kemenkes Dr. Imran Pambudi, MPHM; Chief of Party USAID TBPS Dr. Syed Imran Farooq; Kepala Dinkes Provinsi Sumatera Utara (Plt) Dr. Aris Yudhariansyah, MM; Kepala Dinkes Kota Medan Dr. Syamsul Nasution, Sp.OG; serta sejumlah pimpinan organisasi profesi bidang kesehatan seperti Ketua IAI Sumatera Utara apt. Drs. Agustama, M.Kes; dan Ketua PAFI Sumatera Utara Dr. Muhammad Taufik, S.Si., M.Si.

SwipeRX adalah platform digital terbesar untuk tenaga kefarmasian di Asia Tenggara, dengan setiap satu dari tiga tenaga kefarmasian adalah pengguna aplikasi ini. Tercatat lebih dari 100.000 pengguna aplikasi ini di Indonesia.

SwipeRx e-Referral tool tersebut dilatarbelakangi oleh sangat pentingnya peran tenaga kefarmasian dalam program nasional eliminasi TBC. Menurut hasil studi Quality Tuberculosis Care in Indonesia: Using Patient Pathway Analysis to Optimize Public–Private Collaboration (2017), ada sebanyak 52% dari jumlah pasien TBC mencari pengobatan untuk pertama kalinya dengan mengunjungi apotek atau toko obat.

Artinya, cukup tinggi peran tenaga kefarmasian di apotek dalam mempersingkat waktu yang diperlukan dalam diagnosis dan perawatan TBC. Deteksi dini TBC akan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan, menurunkan resiko penularan, hingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Apresiasi dan dukungan USAID bagi program percontohan ini disampaikan oleh Direktur Kantor Kesehatan USAID Pamela Foster yang menyatakan,

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, Pemerintah AS percaya bahwa bekerja bersama merupakan cara terbaik untuk menghentikan penyebaran TBC di Indonesia. Pandemi COVID-19 memerlukan instrumen dan pendekatan baru untuk mengendalikan penyakit infeksi, itulah mengapa USAID gembira dapat mendukung peluncuran porgram percontohan e-Referral SwipeRx di Kota Medan. Peluncuran hari ini bagian dari upaya USAID yang lebih luas untuk mendukung para mitra sektor swasta, terutama apotek, dalam upaya membawa Indonesia lebih dekat menuju eliminasi TBC.” Pernyataan Direktur Foster tersebut disampaikan Chief of Party USAID TBPS Dr. Syed Imran Farooq.

Kepala Subdit TBC Kemenkes Dr. Imran Pambudi, MPHM menjelaskan sejumlah tantangan keterlibatan sektor farmasi dalam program eliminasi TBC. Sektor farmasi bisa berkontribusi dalam memperluas akses pada perawatan yang berkualitas bagi pasien TBC.

Sebagai bagian dari pelayanan swasta, dan kenyataan bahwa sektor farmasi ini menjadi titik awal terduga pasien TBC untuk mendapatkan perawatan, peran sektor farmasi sangatlah penting.

Menurut Imran Pambudi, banyak temuan kasus TBC di sektor farmasi dan berlanjut ke perawatan. “Kontribusi ini bisa ditingkatkan melalui penegakan disiplin meminum obat yang harus sesuai dosis dan jangka waktunya, mendeteksi efek samping pengobatan, dan mengawal jangan sampai terputus meminum obat. Ini semua berpengaruh bagi keberhasilan pengobatan,” katanya.

Ia mengatakan pula bahwa banyak peluang untuk meningkatkan sinergi yang disesuaikan dengan sistem dan mekanisme yang berlaku. Juga diperlukan kerja sama banyak pihak di tingkat pusat dan provinsi, untuk pengembangan lebih lanjut.

Program percontohan SwipeRx e-Referral ini akan dilaksanakan selama enam bulan mulai Juni hingga November 2021, pada delapan kecamatan di Kota Medan. Hasil-hasil yang diperoleh akan menjadi dasar pembelajaran dan pengembangan ketika nanti akan dilaksanakan implementasi SwipeRx e-Referral ini di wilayah kerja lain USAID TBPS, dalam skala nasional.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Kesehatan Kota Medan menyampaikan apresiasi atas peluncuran program percontohan SwipeRx e-Referral tool, serta komitmen untuk keberhasilan program ini.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Plt) Dr. Aris Yudhariansyah, MM, diharapkan penemuan kasus TBC di Kota Medan bisa semakin meningkat sehingga bisa mencapai SPM dan meningkatkan jejaring dengan faskes swasta hingga lebih maksimal, serta meningkatkan kontribusi penemuan kasus dari apotek. Selain itu, diharapkan pula dukungan IAI dan PAFI pada program TBC di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara.

Pandangan senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Syamsul Nasution, Sp.OG, yang menyambut baik program ini. Disampaikan bahwa dengan dukungan tenaga kefarmasian dalam membantu identifikasi terduga TBC dan merujuk terduga TBC tersebut ke puskesmas/faskes di delapan kecamatan di Kota Medan melalui SwipeRx, diharapkan target Kota Medan bisa tercapai.

Disampaikan pula harapan agar hasil yang diperoleh dari percontohan di kota Medan ini akan menjadi dasar pembelajaran dan penyempurnaan program di mana implementasi program ini akan diperluas ke kota/kabupaten lainnya dalam wilayah kerja USAID TBPS, sekaligus juga pada skala nasional.

Dukungan bagi SwipeRx e-Referral tool ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia – Sumatera Utara Dr. M. Taufik, S.Si, M.Si. Disampaikan bahwa pihaknya siap mendukung kegiatan yang dilakukan oleh TIM USAID – TBPS yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Organisasi Profesi termasuk PAFI serta pihak-pihak terkait.

Ditegaskan pula, PD PAFI Sumatera Utara selalu berupaya berkontribusi dalam penanggulangan dan pemberantasan TBC khususnya di Sumatera Utara. “Kita berharap bahwa masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara akan bebas TBC di tahun 2030,” katanya.

Ketua IAI Sumatera Utara apt. Drs. Agustama, M.Kes berharap agar apoteker di apotek terlibat secara konsisten mengoptimalkan SwipeRx e-Referral tool ini dengan identifikasi terduga TBC dan merujuknya ke faskes. Sebagai bukti dari komitmen dukungan, IAI menyiapkan dukungan berupa SKP bagi apoteker yang memenuhi kriteria.