News  

Indonesia Impor 5000 Generator Oksigen Dari China, Netizen: Virus dan Vaksinnya Juga Dari Sana

Pemerintah Indonesia dikabarkan sudah memesan sebanyak 5000 generator oksigen dari salah satu perusahaan di China.

Impor generator oksigen itu untuk memenuhi kebutuhan pasokan oksigen, menyusul langkanya persediaan akibat melonjaknya pasien Covid-19 di Indonesia.

Kabar impor 5000 generator oksigen dari China baru-baru ini, menuai reaksi beragam dari warganet tak sedikit yang menganalisanya seolah ini konspirasi.

“Covid (virus) Dari Wuhan, Vaksin (sinovac) Bikinan China, Kini Perusahaan (generator) Oksigen China Kebanjiran Order,” kata akun twitter @MCAOps.

“Lengkap sudah virus dan vaksinnya juga dari sono!,” tulis @yudibageur.

Ada juga warganet yang julid dan menyebut seperti sudah diatur oleh China. “Kyk sdh diatur semua dr sono,” kata netizen lainnya @@Nina70608406.

“Bisnis nyawa,” @h1lwz.

Sementara itu dikutip dari Global Times memberitakan salah satu perusahaan oksigen di China kebanjiran order dari berbagai negara.

Kabarnya perusahaan tersebut saat ini tengah sibuk membuat dan mengekspor generator oksigen serta alat pelindung diri untuk negara-negara tetangga termasuk Indonesia.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan kepada Global Times, Minggu, bahwa KBRI sedang berkoordinasi dengan Jakarta untuk bekerja sama dengan beberapa perusahaan di China untuk pengadaan alat kesehatan.

“Dalam rangka donasi, kami akan memfasilitasi prosedur ekspor mesin oksigen dan APD lainnya untuk masuk ke Indonesia,” kata Dubes dikutip dari Global Times, Sabtu 17 Juli 2021.

Laporan media sebelumnya juga menyebutkan bahwa Indonesia kehabisan oksigen karena mengalami ‘tsunami’ COVID-19. Sehingga pemerintah kelabakan mencari pasokan darurat dari negara lain, termasuk Singapura dan China.

Sebuah produsen besar generator oksigen yang berbasis di Shenzhen, Provinsi Guangdong Cina Selatan bergegas untuk memproduksi mesin yang sangat dibutuhkan di tengah meningkatnya pesanan.

Seorang manajer bermarga Deng mengatakan kepada Global Times bahwa mereka mulai menerima pesanan baru dari Indonesia Selasa lalu, dan total 5.000 mesin oksigen telah dipesan dari Indonesia dan Myanmar.

Perangkat sangat dibutuhkan, tetapi ada kekurangan bahan baku di hulu rantai pasokan karena lonjakan pesanan dari India, yang membuat sulit untuk memperluas produksi dalam waktu singkat, kata Deng.

Tetapi perusahaan itu bekerja lembur, dan mengharapkan semua barang akan dikirim dalam waktu dua minggu. Permintaan produk lain seperti tabung reaksi juga meningkat di wilayah tersebut.

Seorang staf pembuat alat kesehatan di Changzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, yang juga memiliki pabrik di Indonesia, mengatakan bahwa rebound COVID-19 di Asia Tenggara mendorong peningkatan pesanan.

“Jumlah pesanan tabung kami yang dapat digunakan untuk menampung sampel uji asam nukleat COVID-19 meningkat baru-baru ini,” kata orang tersebut.

Output harian maksimum adalah 300.000 pada titik terburuk pandemi, tetapi kapasitas harian saat ini dibatasi pada 70.000, yang cukup, kata orang itu.

Pemasok Tiongkok telah menjadi mitra yang dapat diandalkan untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi di kawasan ini.

Diantanya Indonesia maupun Myanmar telah menerima vaksin Tiongkok dan barang-barang terkait COVID-19 lainnya.

China juga merupakan salah satu negara pertama yang memberikan bantuan kepada India ketika menghadapi gelombang yang menghancurkan.

Pada bulan April, China mengekspor ke India lebih dari 26.000 set ventilator dan generator oksigen dan hampir 3.800 ton bahan obat-obatan. {pikiranrakyat}