Cak Nun Bongkar Pihak-Pihak Yang Sengaja Tunggangi Pandemi COVID-19 Untuk Cari Untung

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun bongkar pihak yang sengaja tunggangi Covid-19 buat cari untung. Cak Nun menduga ada pihak yang dengan sengaja mencari keuntungan pribadi saat dunia dihantam sengsara. Lantas, siapa gerangan?

Dikutip dari unggahan video di saluran Youtube Jamaah Ngaji berjudul ‘Yang Memanfaatkan Situasi Saat Ini’ awalnya Cak Nun mengurai dampak pandemi corona, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Setelah itu, Cak Nun menduga ada pihak tertentu yang ‘menari-nari’ di balik penderitaan banyak orang, yakni kelompok kapitalis global.

“Sekarang ini, menurut saya, kelompok kapitalis global tidak sedang hancur, tapi malah menunggangi situasi corona. Ini sejumlah fakta harus kita cari, namun sejumlah informasi sudah saya terima meskipun saya bukan expert di bidang ini. Sekarang, informasi-informasi itu sudah saya terima,” ujar Cak Nun, dikutip Rabu 21 Juli 2021.

Cak Nun Menambahkan, saat ini hampir semua penduduk dunia sedang ketakutan. Itulah mengapa, pada kondisi sekarang, kelompok kapitalis global bisa ambil bagian dan memanfaatkan situasi. Hasilnya, mereka berbisnis dengan masyarakat dan semakin memperkaya diri.

“Jadi sekarang tak mungkin kapitalisme global hancur hanya karena corona, yang ada mereka malah memanfaatkannya,” terangnya.

Namun, Cak Nun tak menyebutkan secara pasti, siapa kelompok kapitalis global tersebut. Namun, di kesempatan yang sama, dia juga menyinggung petinggi perusahaan farmasi yang menurutnya menjual ketakutan untuk meraih keuntungan besar-besaran.

“Sekarang dunia farmasi sedang panen habis-habisan, karena jarak antara mereka dengan publik atau konsumen hanya (dibatasi) tahayul. Kalian hanya ditakut-takuti, lalu saat sudah takut, kalian akan ditawarkan itu (obat-obatan).”

“Jadi sekarang kelompok kapitalisme global memanfaatkan dan menunggangi situasi corona untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya,” tegasnya.

Kini, kata Cak Nun, banyak orang yang tak benar-benar paham dengan situasi sekarang. Sebab, segalanya serba abu-abu dan penuh akan dugaan. Sehingga, satu-satunya yang bisa umat muslim lakukan adalah menyerahkan semuanya kepada Sang Pencipta.

“Artinya, saat ini, buat orang yang percaya Tuhan hanya bisa menunggu hidayah dan marifat dari Allah SWT,” pungkasnya. {suara}