News  

Nasabah Jenius Alami Penipuan Lagi, Kini Deposito Rp.220 Juta Ludes Dikuras Kurang Dari 15 Menit

Setelah Theresia Avila mengungkapkan kehilangan tabungan Rp 110 juta di Jenius BTPN, kini muncul lagi nasabah lain yang mengaku mengalami penipuan serupa.

Modusnya mengatasnamakan call center Jenius. Waktu kejadiannya pun nyaris bersamaan. Kali ini nasabah yang menjadi korban atas nama Candra Wirawan.

Kepada kumparan, Candra mengaku jumlah tabungannya yang dikuras bahkan dua kali lebih, yakni mencapai Rp 220 juta. Kejadian tersebut dia alami pada tanggal 10 Juli 2021. Hingga saat ini, Chandra mengaku belum ada tindak lanjut dari manajemen BTPN terkait masalah tersebut.

“Kalau inisiatif dari BTPN menghubungi saya belum ada sama sekali. Terakhir kali Jumat (23/7) kemarin saya ke KCP Sunter terus telepon ke call center, katanya sudah diblokir,” jelas Candra kepada kumparan, Minggu (25/7).

Candra mengungkapkan secara rinci kejadian yang dia alami melalui akun media sosialnya. Pengakuan tersebut, ia akui ditulis tak lama setelah melihat berita di kumparan soal kasus serupa.

kumparan telah meminta izin untuk mengutip cerita yang dia bagikan. Dalam unggahan tersebut, dia merinci sejak awal mula kejadian pada 10 Juli 2021.

Sabtu sore sekitar pukul 16.35 WIB, Candra menerima telepon Whatsapp dengan nomor +1 (225) 240-121. Suara di balik telepon tersebut mengaku sebagai call center Jenius BTPN.

“Dia mengatakan ada penyesuaian tarif Feasible. Ini memang fitur terbaru di 2021. Pelaku yang mengetahui nama lengkap dan nomor telepon saya, mengarahkan mengisi formulir pada situs palsu jeniusbtpn.com,” ujarnya.

Tak lama setelah itu, rekening tabungannya sudah tidak bisa diakses. Sekitar 15 menit berselang, tahu-tahu dia menerima email telah terjadinya transaksi puluhan juta rupiah ke rekening milik Nur Baithirifka Kurniawati.

Selanjutnya, ada pula transfer ke rekening sesama Jenius BTPN milik Sri Restuti Wulandari. Mengetahui adanya transaksi tiba-tiba tersebut, dia pun menghubungi call center sebanyak 17 kali dari pukul 17.00 hingga 19.00 WIB untuk permintaan pemblokiran.

Selama dua hari berturut-turut, dia sudah mendapat laporan melalui email bahwa rekening sudah diblokir. Dia pun kemudian memutuskan membuat laporan ke Polres Jakarta Utara dan kemudian Polda Metro Jaya.

“H+9 saya semakin terkejut karena rekening atas nama tersebut ternyata masih aktif atau belum diblokir, bertolak belakang dengan keterangan dari pihak Jenius BTPN sebelumnya,” pungkas Candra.

“Kesalahan terbesar saya adalah pernah mempercayakan sejumlah ratusan juta rupiah di rekening Jenius BTPN. Mengira uang saya aman karena perusahaan profesional, jujur, dan bertanggung jawab,” sambungnya.

kumparan sudah mencoba mengkonfirmasi terkait kasus ini kepada manajemen BTPN. Namun, Daya and Corporate Communications Head BTPN, Andri Darusman, belum merespons. {kumparan}