Varian Delta Ngamuk! Strategi Perang Lawan Corona Jadi Ambyar

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyatakan perang melawan Covid-19 telah berubah akibat adanya virus corona varian delta yang lebih menular.

Dalam dokumen internal CDC berjudul ‘Meningkatkan komunikasi seputar terobosan vaksin dan efektivitas vaksin’, mengatakan varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India dan sekarang dominan di seluruh dunia, penularan sama dengan cacar air dan jauh lebih menular daripada flu.

Varian ini bahkan dapat ditularkan bahkan oleh orang yang sudah divaksinasi penuh, dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada jenis virus corona sebelumnya.

“Akui perang telah berubah,” kata CDC, dikutip dari Reuters. “Tingkatkan komunikasi seputar risiko individu di antara yang divaksinasi.”

Dokumen itu juga menyebut varian Delta memerlukan pendekatan baru untuk membantu masyarakat memahami bahayanya, termasuk memperjelas bahaya virus bagi orang tanpa vaksin. Dikatakan virus ini 10 kali mematikan orang-orang yang belum divaksinasi.

Sementara orang yang divaksinasi lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi. Namun begitu mereka tertular varian delta, kondisi mereka bisa sama dengan yang tidak divaksinasi. Mereka juga berpotensi menularkan penyakit itu kepada orang lain.

“Virus yang tinggi menunjukkan peningkatan risiko penularan dan menimbulkan kekhawatiran bahwa, tidak seperti varian lain, orang yang divaksinasi yang terinfeksi Delta dapat menularkan virus,” kata kepala CDC Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan.

Pada Jumat (29/7/2021) sebelumnya, CDC merilis data dari sebuah studi tentang wabah di Massachusetts, di mana dikatakan tiga perempat dari mereka yang terinfeksi telah divaksinasi sepenuhnya.

Studi itu memainkan peran penting dalam keputusan CDC untuk kembali merekomendasikan agar orang yang divaksinasi memakai masker saat berada dalam ruangan.

Pada Selasa, CDC mengganti pedomannya, mengatakan orang yang divaksinasi sepenuhnya harus mengenakan masker.

Pada Kamis, Presiden AS Joe Biden mendesak pemerintah daerah untuk membayar orang untuk mendapatkan vaksinasi dan menetapkan aturan baru yang mengharuskan pekerja federal untuk memberikan bukti vaksinasi atau menghadapi tes rutin, mengenakan masker dan mematuhi pembatasan perjalanan. {cnbc}