News  

Pasukan Afghanistan Dibikin Kewalahan, Taliban Kini Ambil Alih 5 Ibukota Provinsi

Kelompok Taliban semakin memperluas pengaruhnya di wilayah Afghanistan bagian utara. Kelompok ini berhasil merebut tiga lagi ibu kota provinsi di wilayah utara negara tersebut dalam sehari, setelah sebelumnya merebut banyak wilayah di pinggiran Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti dilansir AFP, Senin (9/8/2021), Taliban diketahui telah merebut hingga lima ibu kota provinsi di Afghanistan sejak Jumat (6/8) pekan lalu, dalam serangan kilat yang tampaknya membuat kewalahan pasukan pemerintah Afghanistan.

Pertempuran dalam konflik berkepanjangan di Afghanistan semakin meningkat sejak Mei lalu, saat pasukan asing mulai memasuki tahap akhir penarikan ke negara masing-masing yang akan diselesaikan pada akhir bulan ini.

Sejumlah sumber keamanan dan warga setempat, juga para anggota parlemen, mengonfirmasi bahwa kota Kunduz, Sar-e-Pul dan Taloqan di wilayah utara Afghanistan telah jatuh ke tangan Taliban dalam hitungan jam pada Minggu (8/8) waktu setempat.

Di Kunduz, yang berada di provinsi dengan nama yang sama, seorang warga menyebut situasi kota diselimuti ‘kekacauan total’.

“Setelah sejumlah pertempuran sengit, para mujahidin, dengan rahmat Allah, merebut ibu kota Kunduz,” demikian pernyataan kelompok Taliban.

“Mujahidin juga merebut kota Sar-e-Pul, gedung-gedung pemerintahan dan semua instalasi di sana,” imbuh pernyataan itu.

Dalam pernyataan via Twitter pada Minggu (8/8) malam waktu setempat, Taliban juga mengklaim telah merebut Taloqan, yang merupakan ibu kota Provinsi Takhar.

Kepada AFP via telepon, seorang aktivis wanita di Sar-e-Pul, Parwina Azimi, menuturkan bahwa para pejabat pemerintah dan pasukan militer yang tersisa telah mundur ke barak-barak militer yang berjarak 3 kilometer dari kota.

Seorang anggota dewan provinsi setempat, Mohammad Hussein Mujahidzada, menyebut Taliban telah mengepung kompleks militer itu.

Taloqan menjadi kota selanjutnya yang direbut Taliban, dengan seorang warga setempat bernama Zabihullah Hamidi menuturkan kepada AFP via telepon bahwa dirinya melihat pasukan keamanan dan para pejabat meninggalkan kota dalam konvoi kendaraan.

“Sangat disayangkan kota ini sepenuhnya di tangan Taliban,” tutur seorang sumber keamanan setempat kepada AFP.

Pada Jumat (6/8) lalu, Taliban merebut Zaranj yang merupakan ibu kota Provinsi Nimroz di dekat perbatasan Iran. Kelompok ini kemudian merebut kota Sheberghan di Provinsi Jawzjan keesokan harinya.

Dari lima ibu kota provinsi yang kini dikuasai Taliban, kota Kunduz disebut sebagai perolehan paling signifikan bagi Taliban sejak pertempuran meningkat pada Mei lalu.

Kunduz diketahui menjadi target abadi bagi Taliban, yang sempat secara singkat menguasainya pada tahun 2015 dan 2016 namun tidak pernah menguasainya dalam waktu lama.

Kementerian Pertahanan Afghanistan menyatakan pasukan pemerintah tengah bertempur untuk merebut kembali instalasi penting.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Mirwais Stanikzai, menyatakan pengerahan tambahan termasuk pasukan khusus telah dikirimkan ke Sar-e-Pul dan Sheberghan.

“Kota-kota yang ingin direbut Taliban ini akan segera menjadi kuburan mereka,” tegas Stanikzai. {detik}