News  

Banyak Kasus Pembekuan Darah, Kanada Dan 4 Negara Eropa Setop Gunakan Vaksin AstraZeneca

Vaksin Covid-19 AstraZeneca disebut sebagai salah satu vaksin Covid-19 yang paling ampuh untuk digunakan saat ini. AstraZeneca diklaim merupakan vaksin paling efektif untuk melawan Covid-19 Varian Delta.

Hal ini dibuktikan oleh studi yang dilakukan oleh ICMR dan NIV bernama Netralisasi varian Delta dengan serum vaksin AstraZeneca di India.

Dari penggunaan vaksin AstraZeneca di India, ditemukan tingkat kemanjuran dengan 70 persen dan meningkat menjadi 91 persen, usai dosis kedua diberikan dengan jarak 8-12 minggu.

Meskipun tuaian vaksin Covid-19 AstraZeneca disebut positif, ternyata vaksin ini memiliki torehan yang negatif juga.

Tercatat ada 5 negara di Eropa yang menghentikan penggunaan varian vaksin AstraZeneca karena menyebabkan munculnya penyakit lain.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber pada Selasa, 17 Agustus 2021, vaksin AstraZeneca distop penggunaannya di Kanada, Spanyol, Jerman, Belanda, dan Prancis.

Beberapa negara tersebut memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca.

Kanada misalnya menganggap bahwa AstraZeneca tak memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat di bawah usia 55 tahun.

“Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca Covid-19 bagi orang dewasa dibawah usia 55 tahun,” kata keterangan resmi dari Canada’s National Advisory Committee on Immunization (NACI).

Lain lagi dengan Spanyol, di negara tersebut dilaporkan banyak kasus pembekuan darah terjadi setelah adanya penyuntikan vaksin AstraZeneca.

Pembekuan darah tersebut terjadi di kepala dan dikenal dengan nama Trombosis Vena Sinus. Kejadian tersebut banyak menimpa para wanita dewasa di Spanyol.

Berlawanan dengan Kanada, Jerman menyetop penggunaan vaksin AstraZeneca untuk masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas.

Sama seperti Spanyol, Jerman menganggap bahwa AstraZeneca bertanggung jawab pada sebagian besar kejadian pembekuan darah yang terjadi pada lansia.

“Kami menghentikan vaksinasi menggunakan AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun,” kata Menteri Kesehatan Dilek Kalayci beberapa waktu lalu.

Selain Spanyol dan Jerman, Belanda dan Prancis juga memberlakukan kebijakan yang sama.

Mereka takut bahwa vaksin AstraZeneca bertanggung jawab terhadap pembekuan darah yang terjadi pada tubuh pasien. Terutama bagi mereka yang sudah dewasa. {PR}