Fadli Zon: Seharusnya Kita Bisa Rayakan Kemerdekaan Tanpa Pembungkaman

Hari ini 17 Agustus 2021, menjadi hari ulang tahun ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui sebuah unggahan di Twitter, politikus Fadli Zon membagikan ucapan selamat ulang tahun untuk Indonesia.

Tepat di hari kemerdekaan Fadli Zon menyoroti kejadian yang beberapa waktu ini tengah disoroti, yakni penghapusan mural bentuk kritik terhadap pemerintah.

Fadli Zon menilai seharusnya Indonesia bisa merayakan kemerdekaan tanpa adanya pembungkaman.

“KITA SEHARUSNYA BISA MERAYAKAN KEMERDEKAAN TANPA PEMBUNGKAMAN,” ujarnya.

Fadli Zon mengatakan tak berbeda dengan tahun lalu, 2021 hari proklmasi diperingati dengan penuh keprihatinan.

Bukan hanya karena dirayakan di masa pandemi saja, Fadli Zon merasa kehidupan berdemokrasi malah mengalami kemunduran.

Mengingat pesan Bung Hatta menyinggung soal kebebasan, Fadli Zon menilai kini rasa itu malah terpenjara.

“Salah satu tujuan negara kita, kata Bung Hatta, adalah kebebasan, kebebasan berpendapat baik lisan maupun tulisan, kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan menjalankan agama dan keyakinan. Namun di masa pandemi, kebebasan ini makin terkungkung,” tuturnya.

Fadli Zon mengungkapkan dalam 2 tahun terakhir ini kondisi demokrasi dan pandemi telah menjadi isu penting.

“Seperti kita ketahui, pandemi Covid-19 telah menyerang semua negara, baik negara demokrasi, otoriter, monarki, ataupun diktator,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @fadlizon yang diunggah pada 17 Agustus 2021.

Namun, Fadli Zon coba mengajak masyarakat untuk melihat kondisi pademi di negara demokratis lainnya.

“Di negara-negara demokratis, misalnya, pemerintah akan berusaha mengutamakan keselamatan rakyat di atas segala-galanya. Keselamatan rakyat benar-benar menjadi hukum tertinggi,” katanya.

Berbeda dengan negara otoritarian atau minus demokrasi, Fadli Zon menjelaskan jika pemerintah akan lebih cenderung sibuk menyelamatkan kekuasaannya.

Dengan terbuka Fadli Zon menilai pendemi yang ditangani oleh pemerintahan yang pura-pura demokratis, akan dibuat secara manipulatif. Fadli Zon menyinggung soal kondisi demokrasi yang dibatasi dan pembungkaman kebebasan sipil.

“Pemerintahan kurang demokratis, seperti dilaporkan sejumlah lembaga riset, memang telah merespons pandemi ini dengan kebijakan-kebijakan yang hanya melayani kepentingan elite,” katanya lagi.

Fadli Zon menilai dalam pembatasan sosial yang dilakukan sebagai bagian dari protok kesehatan malah disalahgunakan.

“Pembatasan sosial sebagai bagian dari protokol kesehatan, di tangan rezim kurang demokratis juga telah disalahgunakan untuk membatasi kebebasan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi politik,” tuturnya.

Bukan hanya di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterbitkan Freedom House, dikatakan 91 negara telah memberlakukan kontrol terhadap media terkait pandemi.

Tercatat 72 negara telah membatasi kebebasan berbicara dan membungkam kritik pemerintah.

Dengan banyaknya kejadian ‘pembungkaman’ yang banyak disoroti dalam beberapa hari terakhir, Fadli Zon menyayangkan kemerdekaan harus dicederai. {pikiranrakyat}