Luhut Ogah Dikritik, Demokrat: Mengelola Dana Besar Harus Dikritik Agar Efektif

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan serta mengajak seluruh pihak tak hanya mengkritik, tapi harus terlibat langsung dalam penanganan Covid-19.

Mulanya Luhut mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan masukan selama penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Dia memastikan bahwa pemerintah melakukan yang terbaik dan mendengar segala masukan dari masyarakat.

“Percaya lah bahwa kami berbuat yang terbaik dan kami mendengarkan pendapat-pendapat orang banyak dan kita harus bangga jadi orang Indonesia dalam konteks kemerdekaan ini,” ujarnya dalam penutup konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 16 Agustus 2021.

Dia mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang hebat. Selain itu, kata dia, yang bekerja untuk Indonesia dalam menanggulangi Covid-19 ini juga merupakan orang yang hebat di bidangnya masing-masing.

“Dan dari perguruan tinggi dari semua lapisan kami ajak duduk. Jadi ini, kalaupun berhasil, bukan keberhasilan pemerintah, tapi berhasilnya kita semua,” tuturnya.

Koordinator PPKM Jawa-Bali ini juga menyampaikan ucapan terima kepada tenaga kesehatan (nakes) di seluruh negeri.

“Banyak sekali hal-hal yang menyentuh perasaan hati kita, kalau kita lihat pada suasana 17 Agustus ini. Banyak yang berjasa membuat negeri kita baik, jangan lah kita hidup hanya sekadar mengkritik-kritik saja, tapi marilah kita terlibat langsung dalam penanganannya,” pungkasnya.

Menanggapi pernyataan itu, salah satu kader Demokrat, Soeoyoto menilai Luhut berbicara dari lubuk hati yang paling dalam bahwa pemerintah tidak ingin dikritik.

“Bicara LBP ini saya kira dari lubuk hati yg paling dalam. Dia tdk ingin ada kritik,” ujarnya melalui Twitter @soeyoto1 Selasa, 17 Agustus 2021.

Dia juga bersyukur karena kekuasaan Luhut masih terbatas, karena jika lebih tinggi, entah bagaimana jadinya. “Untungnya Dia kekuasaanya msh terbatas disitu, klo lebih luas entah bagaimana jadinya,” tuturnya.

Lebih lanjut dia berpendapat bahwa siapapun yang mendapatkan amanah untuk mengelola anggaran besar memang harus dikritik agar efektif dalam bekerja.

“Bagi yg mendapatkan mandat mengelola Anggaran triliunan harus dikritik supaya efektif,” pungkasnya. {galamedia}