News  

Menkes Bakal Izinkan Mereka Yang Sudah Divaksin Nonton Bola Tak Berjarak Tanpa Masker di Stadion

Situasi pandemi COVID-19 mulai menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Begitu juga dengan capaian vaksinasi yang semakin diperluas.

Ke depannya, pemerintah akan menyiapkan strategi dan juga tata cara untuk hidup berdampingan bersama corona. Sebab, virus ini akan selalu ada, nantinya pandemi akan berubah jadi endemi.

Untuk itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, protokol kesehatan akan jadi suatu hal yang biasa diterapkan dalam kegiatan masyarakat menggunakan bantuan aplikasi PeduliLindungi.

Nantinya, orang yang telah divaksin akan punya keistimewaan dalam berkegiatan di ruang publik dibanding dengan orang yang belum divaksin. Salah satunya aturan makan di tempat makan yang akan diatur sedemikian rupa menyesuaikan dengan status vaksinasi seseorang.

“Penting ini untuk kontrol protokol kesehatan. Karena dengan PeduliLindungi kita bisa atur. Kalau orangnya sudah divaksin dia boleh perilakunya seperti ini, misalnya duduk di meja berempat, atau yang tidak vaksin duduk di meja berdua.

Yang belum divaksin mejanya di luar, yang sudah divaksin mejanya boleh di dalam,” jelas Budi dalam keterangan pers virtual terkait PPKM, Senin (31/8).

Selain itu, Budi juga menambahkan contoh penerapan protokol kesehatan lainnya, seperti pada saat menonton pertandingan olah raga secara langsung di stadion.

Orang yang sudah divaksin tentu punya keleluasaan seperti posisi duduk yang boleh berdekatan hingga diperbolehkan makan. Berbeda dengan yang belum divaksin.

“Untuk yang sudah divaksin kalau nonton bola tribunnya boleh lebih ketat, boleh teriak-teriak, dijualin makanan. Kalau yang belum vaksin berjarak harus pakai masker, tidak boleh makan,” tambahnya.

Seluruh aturan protokol kesehatan tersebut nantinya akan diterapkan sebagai bagian dari hidup bersama COVID-19 di masa depan. Namun belum ada kepastian atau tanggal resmi hal itu diterapkan sepenuhnya, saat ini menonton sepakbola Liga 1 hanya boleh dari rumah dan tak boleh ke stadion.

Aplikasi PeduliLindungi yang sekarang juga telah digunakan untuk screening masyarakat di ruang publik ini juga akan dikembangkan lagi hingga bisa mengatur kegiatan seperti makan di restoran dan menonton pertandingan olah raga.

“Itu contoh protokol kesehatan, implementasinya dibantu oleh teknologi informasi,” tutup Budi.

Per 29 Agustus 2021, jumlah masyarakat yang telah menggunakan aplikasi tersebut sebagai screening mencapai 13,6 juta orang. 426 ribu orang di antaranya tak diperbolehkan memasuki area publik lantaran masuk kategori merah, seperti belum divaksinasi atau memiliki hasil tes PCR yang positif. {kumparan}