Kode Empat Angka 4 Airlangga Untuk Jokowi

 

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Golkar, menginisiasi program baru di Kementerian Perindustrian, program ini meluncurkan pengembangan industri yang diberi nama Making Indonesia 4.0. Program ini berisikan tentang roadmap dan strategi untuk pengembangan industri di Indonesia.

Didalam acara Indonesia Industrial Summit 2018, yang diadakan pada Rabu (4/4) ini, Menteri Perindustrian ini juga sempat menyinggung soal angka empat dalam program Making Indonesia 4.0. Karena menurut Airlangga, didalam industri angka empat ini memiliki arti yang luar biasa. Making Indonesia 4.0 ini memiliki visi agar nantinya industri-industri di Indonesia dapat menguasai dunia, tentunya ini tidak terlepas dari peranan pelaku usaha kecil dan juga menengah.

“Yang menarik, sekarang kita masih menjalankan revulosi pertama, dua dan tiga. Era digital ini sifatnya inklusif. Semakin besar industri menguasai dunia, tapi sekarang, yang kecil bisa berkontribusi. Kita sebut pat-pat gulipat, siapa cepat dia dapat,” kata Airlangga di Ruang Cenderawasih, JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).

Semua hadirin tertawa mendengar candaan Airlangga Hartarto, termasuk Presiden Joko Widodo juga sempat tertawa. Setelah tiba giliran Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan pidatonya, Jokowi juga menyinggung angka empat yang dimaksud Airlangga. Dengan implisit Jokowi pun mengatakan bahwa pentingnya angka 4 di revolusi 4 ini terkait dengan nomor urut yang didapat Golkar dalam Pemilu 2019 yang juga nomor 4. Ketum Golkar itu tertawa mendengar celetukan Jokowi ini.

“Tadi disampaikan oleh Pak Menteri Perindustrian, tanggal 4, bulan 4, ada Making Indonesia 4.0. Ini ada 4-nya lagi. Ngerti semuanya kan? Saya tadi masih belum tanggap, setelah saya mikir baru tertawa,” ungkap Jokowi.

Hadirin kembali tertawa mendengar celotehan lucu Jokowi tersebut. Darmin Nasution, Menko Perekonomian turut hadir dalam acara ini, ada juga Pramono Anung, Sekretaris Kabinet dan Kepala BKPM Thomas Lembong. Dihadiri juga pengusaha dan duta besar negara-negara sahabat.