Tekno  

Janjikan Untung Selangit, Bappebti Kemendag Blokir Ratusan Investasi Online Ilegal dan Trading Forex

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang berada di bawah Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali memblokir ratusan domain investasi online ilegal sepanjang bulan lalu.

Kebanyakan yang diblokir adalah investasi berbentuk transaksi jual beli mata uang asing atau trading foreign exchange (forex).

Plt. Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti M. Syist mengatakan, selain terpantau menggunakan modus-modus lama, sejumlah entitas (domain) yang diblokir tersebut juga terpantau menggunakan modus baru.

“Modus yang paling baru adalah penawaran paket investasi forex berkedok penjualan robot trading melalui paket-paket investasi dengan menggunakan sistem member get member,” katanya melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Sabtu (18/9).

Robot trading forex sering disebut dengan istilah expert advisor (EA). Robot ini merupakan alat elektronik yang bekerja sendiri untuk mencari peluang open trade, open sell, dan buy di forex market.

Robot trading forex itu tahu kapan harus jual dan beli. Robot akan melakukan sendiri transaksi jual dan beli tanpa harus mendapatkan perintah dari trader.

Tawarkan Keuntungan yang Tidak Masuk Akal

Kemendag terus mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap investasi online jenis ini. Sebab, keuntungan yang ditawarkan banyak yang tidak masuk akal.

Pantauan kumparan di sejumlah grup investasi forex berbasis robot, keuntungan yang ditawarkan memang sangat menggiurkan. Sebut saja Auto Trade Gold (ATG) 5.0.

Dengan sistem kerja robot ATG 5.0, penyedia platform menjanjikan keuntungan 0,5 persen sampai 2 persen per harinya. Dalam sebulan, mereka mengklaim konsumen bisa meraih untuk 15 persen hingga 20 persen.

Penyedia layanan ini juga menawarkan paket membeli robot, sama seperti yang diungkapkan Bappebti. Dalam ATG 5.0, ada 5 level robot yang dibeli yaitu:

– Robot level 1 (Rp 1,5 juta) untuk deposit di bawah USD 500
– Robot level 2 (Rp 3 juta) untuk deposit di bawah USD 5000
– Robot level 3 (Rp 7,5 juta) untuk deposit dibawah USD 30.000
– Robot level 4 (Rp 37,5 juta) untuk deposit di bawah USD 1.000.000
– Robot level 5 (Rp 52,5 juta) untuk deposit di bawah USD 10.000.000

Pembelian robot ini juga dikenakan pajak cukup besar yaitu 12 persen. Jadi bagi pemula yang ingin membeli robot level paling murah, harus keluar modal Rp 3 juta ditambah pajak 12 persen.

Sebab, selain membeli robot, calon investor pemula juga harus deposito USD 100 atau Rp 1,5 juta ke broker.

“Berapa minimal trading dengan ATG? pembelian robot level 1 seharga USD 100 (Rp1,5 juta). Deposit dana ke broker phanteratrade (Lego Market) USD 100 (Rp 1, 5 juta), jadi dengan total minimal Rp 3 juta anda sudah bisa menikmati teknologi trading otomatis ini!,” demikian ketentuan yang dibagikan ATG 5.0.

Di grup Telegram yang lain, ada juga jenis investasi forex menggunakan robot dengan keuntungan yang besar yang ditawarkan Investasi Forex HSB Indonesia. Dalam unggahannya di grup, penyedia investasi ini menggunakan sistem titip dana untuk diputar uangnya menggunakan robot.

“Caranya Anda menitipkan sejumlah modal dan setelah join dalam jangka waktu 5 jam anda bisa mendapatkan profit. Misalkan Investasi/Titip 1juta Get 15jt. Hasil 15jt dibagi 70% ~ 30%. Investor 70% = 10.500.000 Admin 30% = 4.500.000,” demikian pengumuman yang dibuat HSB Indonesia.

Dana titipan akan diputar di trading online forex oleh robot profesional dengan jaminan 90 persen menang dan 10 persen kalah alias rugi.

Jikalau menang, maka member yang titip dana menerima hasil total Rp 10.500.000 dan jika kalah, member hanya dibalikin modal join awal Rp 1.000.000 dan bisa juga diputar lagi.

HSB Indonesia mengeklaim investasi yang ditawarkan adalah investasi cerdas, sebab tanpa kerugian, tidak berisiko, dan juga tidak ribet. Keuntungan besar, terdaftar dan diawasi OJK/Bappebti, dan jika kalah uang titipan akan dikembalikan ke investor.

Waspada Investasi Forex, Jangan Asal-asal Ikutan

Berinvestasi atau trading di forex bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, jika ingin berkecimpung di forex tidak boleh sembarangan, jangan hanya ikut-ikutan saja atau Fear of Missing Out (Fomo).

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengungkapkan masyarakat yang mau trading di forex harus melihat legalitas platform investasinya. Pelajari secara detail mengenai mekanisme transaksinya.

“Jika ada mekanisme yang janggal, mulai dari rekrutmen anggota, kemudian fee yang tidak wajar, sampai jenis transaksi menyerupai skema ponzi dan transaksi tanpa aset yang riil. Penawaran keuntungan yang bombastis, tidak rasional juga salah satu tanda perusahaan bermasalah,” kata Bhima saat dihubungi kumparan.

Legalitas memang menjadi salah satu persoalan di trading forex. Bhima mencontohkan, misalnya ada platform yang menawarkan keuntungan 40 persen, padahal deposito hanya 5 persen bunganya. Sementara reksadana saham bervariasi antara 10 sampai 14 persen per tahunnya.

“Artinya ada keuntungan abnormal yang ditawarkan. Di situ investor pemula harus mulai curiga dan menghindari bahkan disarankan melapor kepada pihak regulator OJK khususnya satgas waspada investasi maupun Bappebti,” ujar Bhima. {kumparan}