News  

Kinerja Tak Maksimal dan Minim Prestasi, Ini 5 Menteri Yang Perlu Dirombak dan Layak Diganti

Presiden Joko Widodo perlu kembali melakukan reshuffle kabinet agar laju pemerintah di masa pandemi bisa cepat. Termasuk untuk mengakomodir PAN yang telah bergabung dalam koalisi.

Berdasarkan basis kinerja, pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam menilai Jokowi bisa saja mempertimbangkan 5 menteri yang layak untuk dirombak .

“Saya kira ada beberapa menteri yang patut untuk dipertimbangkan untuk dilakukan reshuffle,” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/10).

Menteri yang pertama adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Menurutnya, posisi yang pas untuk Tito bukan di Kemendagri. Untuk itu, dia menyarankan agar mantan Kapolri tersebut minimal dirotasi ke kementerian lainnya.

“Maksimalnya dilakukan reshuffle. Hal ini terkait persiapan kematangan Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang yang belum jelas,” kata Saiful.

Selanjutnya adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menurut Saiful, Menhub Budi kurang signifikan dalam bekerja mengatur transportasi pada saat dan setelah Covid-19.

Kemudian Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki yang kinerjanya belum kelihatan maksimal di tengah hantaman Covid-19.

“Padahal masyarakat kecil sangat membutuhkan uluran tangan kementerian ini di tengah ancaman wabah Covid-19,” jelas Saiful.

Selanjutnya adalah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gusti Ayu Bintang Darmavati juga dianggap minim prestasi.

Karena, banyak kejadian-kejadian yang berhubungan dengan ibu dan anak. Akan tetapi, kementerian yang dipimpinnya seperti tidak hadir dalam upaya menanggulanginya.

Terakhir adalah, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar yang juga dianggap kurang signifikan dirasakan oleh masyarakat melalui program-programnya.

“Terkait posisi PAN bisa jadi mengisi pos-pos menteri misalnya Menteri Ketenagakerjaan, Menteri UKM atau Menteri PDT. Saya melihat akan terjadi pertarungan parpol papan tengah koalisi pemerintah terkait isu reshuffle ini,” pungkas Saiful. {rmol}