News  

Para Pekerja Proyek Gas Jambaran-Tiung Biru Di Bojonegoro Milik Pertamina Sudah 3 Bulan Tak Digaji

Bojonegoro – Sejumlah pekerja pada proyek Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB), yang dioperatori PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Sub Holding Upstream Pertamina, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum menerima gaji.

Para pekerja pada Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut dikabarkan belum menerima gaji lantara pihak sub kontraktor belum menerima pembayaran dari kontraktor utama (main kontraktor) PT Rekayasa Industri (Rekind).

Informasi yang diperoleh media ini, tidak sedikit pekerja yang belum menerima gaji, bahkan kabarnya ada yang belum terima gaji selama 3 bulan

Dengan adanya permasalahan tersebut dikhawatirkan Proyek J-TB yang diharapkan on-stream pada bulan 25 November 2021 mendatang, bakal terganggu dan dimungkinkan tertunda atau molor.

Filed Manager PT Rekayasa Industri (Rekind), Zainal Arifin, saat ditanya terkait adanya para pekerja sub kontraktor yang belum digaji sampai 4 bulan akibat belum adanya pembayaran tagihan (invoice) dari main kontaktor PT Rekind menyampaikan bahwa pembayaran itu tergantung dari kecepatan (sub kontraktor) melakukan penagihan.

Namun terkadang ada beberapa dari kontraktor penyampaian invoice-nya terlambat, sehingga prosesnya juga terlambat.

“Untuk kendala memang masih ada. Kalau untuk 3 sampai 4 bulan belum digaji itu tidak masuk akal, kalau dia (sub kontraktor) punya kekuatan finace, sebetulnya tidak ada masalah. Mungkin dia tidak kuat finance-nya.

Zainal mengungkapkan bahwa rata-rata pihaknya tiap bulan pasti melakukan pembayaran cuma tidak bisa semua invoice-nya terbayar sesuai dengan harapan.

“Apalagi kondisi seperti ini, kita sampaikan hanya saja tidak terus semua invoice. Apalagi kondisi seperti ini, produktivitas kami sedikit sehingga pendapatan kami tiap bulannya juga sedikit.,” tutur Zainal Arifin. Jumat (01/10/2021).

Zaenal Arifin, membantah adanya dugaan kesengajaan keterlambatan pembayaran tagihan para sub kontraktor. “Tidak ada pemikiran untuk mendzolimi rekanan kerja yang ada di J-TB. Memang ini keterbatasan finance yang kami hadapi,” kata Zainal.

Zainal menambahkan bahwa permasalahan keterlambatan pembayaran gaji para pekerja sub kontraktor tersebut bisa diakibatkan oleh dua sisi, baik keterbatasan dari sub konntraktor atau Rekind.

“Bisa terjadi dua sisi. Bisa sub kon-nya memang finance-nya terbatas. Kami sendiri juga belum bisa memenuhi progres sesuai yang diharapkan. Jadi ada dua itu. Kami tidak ada niatan menzolimi, apalagi bikin keos. Tidak ada itu.” kata Zainal Arifin.

General Manager Gas Project Jambaran-Tiung Biru (J-TB) PT Pertamina EP Cepu (PEPC), Regional Indonesia Timur Zona 12 J-TB Subholding Upstream, Charles Tobing

menyampaikan bahwa PEPC telah melaksanakan kewajiban dan pembayaran tepat waktu kepada PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku kontraktor utama proyek Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB), sesuai dengan kontraktual.

“Kami berharap Rekind bisa melakukan tanggungjawabnya juga kepada para sub kon dan para vendor yang ada.” tutur Charles Tobing. Jumat (09/10/2021).
Charles Tobing menjelaskan bahwa PEPC senantiasa menyampaikan informasi secara berkala dan terbuka terkait perkembangan Proyek J-TB.

“PEPC mengutamakan komunikasi yang baik dengan mitra kerja dan seluruh pihak yang terlibat sebagai salah satu stakeholder dari projek ini.” kata Charles Tobing.

Untuk diketahui, Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (J-TB) untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Kedepan, Proyek J-TB dapat menyumbangkan energi gas sebesar 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau juta standar kaki kubik per hari (gas) pada masa produksi.

Proyek J-TB akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) dalam memberikan pasokan gas bagi berbagai sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. {kumparan}