Ajang pesta demokrasi pemilihan presiden (Pilpres), masih tiga tahun lagi. Namun demikian, ‘suhu politik’ pesta demokrasi lima tahunan itu, mulai memanas. Sejumlah nama bahkan sudah digaungkan oleh para relawan dan simpatisan.
Adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Golkar ke-57 di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Ahad (31/10). Dalam kesempatan tersebut Anies berharap agar, partai dengan usia lebih dari setengah abad itu, bisa semakin maju dan solid.
“Dan bisa menjadi salah satu contoh kematangan berdemokrasi,” kata Anies di lokasi.
Anies melanjutkan, tempat manapun yang menjalani proses demokratisasi selalu menghadapi tantangan. Namun demikian, kata dia, pilar yang mampu menyelesaikan tantangan tersebut adalah partai itu sendiri yang telah matang dalam berpolitik
“Partai politik yang di dalamnya berdiri politisi, bisa mengelola berbagai macam aspirasi dan punya kapasitas teknokratis,” lanjut dia.
Sesuai namanya, menurut Anies, Golkar dengan membawa aksen ‘karya’ dalam namanya harus mampu menjaga orientasi tersebut. Utamanya, dengan memberikan hasil demokrasi yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Merunut sejarah partai politik di Indonesia, Anies menyinggung Golkar yang menjadi salah satu partai paling berpengalaman.
Dengan adanya hasil baik, khususnya bagi pencapaian Golkar di Jakarta, Anies menyebut jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap untuk mendukung semua kegiatan Golkar yang memiliki orientasi bagi kebahagiaan masyarakat dan kemajuan DKI.
“Jadi kami ucapkan selamat dan mudah-mudahan program ulang tahunnya yang begitu banyak tadi berorientasi kepada masyarakat. Insya Allah akan bisa memberikan manfaat,” jelas Anies.
Sebelumnya, Anies juga sempat memuji Demokrat pada saat milad partai berlogo bintang mercy itu pada September lalu. Menurut Anies, peringatan dua dekade Demokrat menjadi penanda bagi berdirinya partai yang menjaga marwah demokrasi Indonesia.
Sebagaimana mestinya, kata dia, Partai Demokrat telah melaksanakan hal tersebut dalam perpolitikan Indonesia.
“Izinkan saya mengucapkan selamat, apresiasi, semoga semakin jaya, makin memberi manfaat bagi semua,” ujar Anies dikutip Republika.co.id dalam video yang diunggah Demokrat di Twitter, Kamis (9/9).
Dalam dua dasawarsa berdirinya Demokrat, menurut Anies, telah mencerminkan semangat menumbuhkan, mengembangkan dan menjaga demokrasi. Dengan momentum ini, Anies berharap partai berlogo bintang mercy itu bisa semakin jaya dan berkembang.
“Dan makin solid serta makin menjadi rujukan bagi rakyat dan bangsa, dan teruslah menjadi pilar, penopang dan memastikan demokrasi yang terkonsolidasi di Indonesia, sehingga menghasilkan keadilan dan kesejahteraan,” kata dia.
Anies bermanuver
Sebelumnya, sejumlah relawan mengatasnamakan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
Koordinator ANIES, Laode Basir, mengatakan dukungan itu diberikan lantaran kinerja Anies dalam memimpin Jakarta selama empat tahun ini dinilai sangat baik.
“Kita punya niat baik melihat Anies sudah jaga demokrasi di Jakarta dengan baik karena tidak ada satupun orang yang hina atau bully Anies yang berujung ke aparat penegak hukum,” kata Laode di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta.
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, wajar deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Menurutnya, Anies pantas bermanuver lebih awal karena tak ada kendaraan politik menuju kursi Presiden RI.
Karyono menanggapi, kemunculan relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) sebagai fenomena politik yang lumrah. Dia memandang, deklarasi relawan ANIES untuk menggalang dukungan politik, baik dukungan dari masyarakat maupun partai politik.
Karyono menganalisa, dalam konteks strategi menggalang dukungan pemilih, memang lebih efektif jika dilakukan jauh-jauh hari. Pasalnya, untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas membutuhkan waktu yang memadai.
“Kandidat harus dikenal masyarakat dan disukai, baru kemudian bisa dipertimbangkan untuk dipilih,” ujar Karyono.
Karyono juga menyarankan, setiap Capres 2024, termasuk Anies Baswedan, harus memperkuat citra diri dengan kerja nyata. Lewat kerja nyata, maka masyarakat dapat menilai sang kandidat Capres.
“Itu modal sosial yang harus dimiliki setiap kandidat selain modal finansial,” ucap Karyono.
Disisi lain, Karyono mengamati, Presiden Joko Widodo masih berpengaruh pada Pilpres 2024. Menurutnya, capres yang didukung Presiden Jokowi akan mendapat keuntungan elektoral.
Karyono menilai, sikap dukungan Jokowi nanti akan berpengaruh pada Pilpres 2024. “Secara politik sebagai presiden, Jokowi memiliki pengaruh cukup kuat di dalam konfigurasi dan konstetasi 2024,” kata Karyono dalam keterangannya, Ahad (31/10).
Karyono mengatakan, Jokowi adalah Presiden yang menjabat dua periode. Jokowi pun masih menjabat sebagai Presiden ketika Pilpres 2024 berlangsung.
Karenanya, dia menduga, Jokowi tengah mengalkulasi dukungan politik yang akan diberikan pada Pilpres 2024.
Dia memprediksi, dukungan Jokowi bisa diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kalau ketiganya melenggang ke Pilpres 2024. {republika}